Melengkapi Imunisasi Anak untuk Kualitas Generasi yang Lebih Sehat
Imunisasi adalah pondasi utama dalam mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, termasuk salah satunya dengue.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Ketua IDAI Cabang Jawa Barat, Dr. Anggraini Alam, dr., SpA(K), menekankan, imunisasi adalah pondasi utama dalam mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin, termasuk salah satunya dengue.
Melengkapi imunisasi menjadi upaya menyiapkan kualitas generasi masa depan yang lebih baik.
Baca juga: Tekan Angka Kasus Dengue di Minahasa Utara, Vaksinasi DBD Difokuskan untuk Anak Usia SD
Selain dengue, polio, campak, rubella, difteri, tetanus, pertusis, hepatitis, hingga pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi.
Berdasarkan rekomendasi vaksin dengue kini dianjurkan untuk usia 6 - 45 tahun, diberikan dua dosis yang diberikan dalam rentang waktu tiga bulan.
Hal itu disampaikan dr. Anggraini Alam dalam talk show edukatif bertajuk "Ayo Lengkapi Imunisasi, Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas” dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2025 di Bandung, Minggu (4/5/2025)
Baca juga: Tingkat Penolakan Vaksin Masih Tinggi, Orangtua Perlu Diedukasi Bertahap
“Melengkapi imunisasi, termasuk vaksinasi dengue, adalah bentuk tanggung jawab bersama untuk menjaga masa depan yang lebih sehat. Setiap langkah pencegahan hari ini, akan membawa dampak besar bagi keselamatan generasi yang akan datang,” jelasnya.
Turut hadir pada kesempatan ini Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dr. R. Vini Adiani Dewi, MMRS, menyatakan, imunisasi telah terbukti menjadi salah satu intervensi kesehatan masyarakat paling aman dan efektif.
Penyakit seperti cacar (smallpox) dan polio, berhasil dieliminasi di banyak belahan dunia.
Melengkapi imunisasi sesuai jadwal bukan hanya melindungi individu dari risiko kesakitan, kecacatan, dan kematian, tetapi juga memperkuat kekebalan komunitas sehingga penyebaran penyakit dapat ditekan.
“Imunisasi adalah salah satu bentuk investasi kesehatan terbaik yang dapat kita lakukan untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas. Komitmen kita hari ini untuk melengkapi imunisasi akan menentukan kualitas kesehatan generasi masa depan,” kata dr. Vini.

Merujuk data Pemerintah Provinsi (pemprov Jawa Barat, capaian imunisasi dasar lengkap di Provinsi Jawa Barat menunjukkan tren peningkatan.
Pada tahun 2020, cakupan imunisasi mencapai 87,4 persen, lalu meningkat menjadi 89,9 persen pada tahun 2021 dan meningkat signifikan terjadi pada tahun 2022, sebesar 107 persen.
Dalam kegiatan yang diinisiasi IDAI Jawa Barat dan Pemprov Jawa Barat ini hadir juga dokter spesialis anak, Dr. Eddy Fadlyana, dr., SpA(K), Mkes.
Ia menjelaskan, jadwal imunisasi yang direkomendasikan IDAI disusun berdasarkan bukti ilmiah terkini untuk memberikan perlindungan optimal di setiap tahap pertumbuhan anak.
Saat ini, ada lima imunisasi utama yang wajib diberikan untuk melindungi anak-anak dari ancaman penyakit serius, yaitu: vaksin hepatitis B, vaksin polio, vaksin DTP (difteri, tetanus, pertusis), vaksin campak-rubella, dan vaksin pneumonia (PCV), serta vaksinasi dengue kini juga direkomendasikan.
“Pemberian imunisasi sesuai jadwal bukan hanya penting untuk melindungi individu, tetapi juga membangun kekebalan komunitas, sehingga mencegah terjadinya wabah penyakit, menjaga anak-anak dari risiko penyakit berat, komplikasi serius, dan kematian. Serta menjadi salah satu investasi terbaik untuk kesehatan kita hari ini dan masa yang akan datang,” paparnya.
Sebagai bagian dari komitmen untuk memperluas dampak positif program ini, IDAI Jawa Barat menggandeng mitra dari sektor swasta dan industri, termasuk PT Takeda Innovative Medicines, diantaranya melalui ragam edukasi untuk melawan misinformasi terkait imunisasi dan vaksinasi.
Campak Menular dengan Cepat dan Bisa Picu Kematian, Masyarakat Diimbau Gercep Lakukan Hal Ini |
![]() |
---|
Grup WA Ibu Pandai, Cara Kemenkes Lawan Hoaks Imunisasi |
![]() |
---|
Kenali 4 Mitos dan Fakta Seputar Demam Berdarah Dengue |
![]() |
---|
Ada Kasus KLB Campak di Sumenep Jawa Timur, Imunisasi Massal Digelar Mulai Hari Ini |
![]() |
---|
KLB Campak di Sumenep, 17 Kasus Meninggal, Isolasi Jadi Cara Cegah Penularan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.