Tak Melihat Ahmad Dhani Menyesali Perbuatannya, Rayen Pono Lanjutkan Proses Hukum
Rayen Pono melaporkan pentolan Dewa 19 tersebut karena ucapannya dinilai menghina marga Pono sehingga ada nuansa ujaran kebencian.
Penulis:
Fauzi Nur Alamsyah
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyanyi Rayen Pono menegaskan tetap melanjutkan proses hukum terkait pelaporannya terhadap musisi Ahmad Dhani.
Ia melaporkan pentolan Dewa 19 tersebut karena ucapannya dinilai menghina marga Pono sehingga ada nuansa ujaran kebencian.
Hal itu disampaikannya usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada Kamis (15/5/2025).
Rayen Pono menerima 11 pertanyaan dari tim penyidik Polda Metro Jaya. Laporan Rayen Pono terhadap Ahmad Dhani soal dugaan kasus diskriminasi ras dan etnis dan UU ITE diketahui dilimpahkan ke Polda Metro Jaya dari Bareskrim Mabes Polri.
Baca juga: Rayen Pono Tolak Permintaan Maaf Ahmad Dhani, Anggap Itu Tidak Tulus, Hanya Ingin Taat MKD DPR
Menurut Rayen, tidak pernah ada permintaan maaf yang tulus dari pihak Ahmad Dhani yang bisa dijadikan dasar untuk menghentikan langkah hukum.
"Buat kami permintaan maaf itu enggak exist, karena memang permintaan maaf yang lahir dari penyesalan dan rasa bersalah itu enggak pernah ada," ujar Rayen.
"Jadi apapun permintaan maaf yang ada di media itu kami enggak tahu dan kami selalu sepakat bahwa permintaan maaf itu tidak pernah ada," lanjutnya.
Rayen memastikan permintaan maaf Dhani tidak pernah menggagalkan proses hukum yang telah berlangsung.
"Fase permintaan maaf buat kami sudah lewat. Harusnya sebelum ada kisruh ini sebelum ada langkah-langkah ini permintaan maaf harusnya terjadi, tapi tidak pernah terjadi," ungkapnya.
Rayen pun kembali menekankan bahwa keputusan melanjutkan proses hukum merupakan bentuk pembelaan terhadap harga diri keluarga.
"Permintaan maaf harusnya terjadi, tapi itu tidak pernah terjadi, makanya kami memutuskan untuk lanjut proses hukum," ucapnya.
Saat ditanya apakah sikap tersebut berarti menutup pintu damai dengan Ahmad Dhani, Rayen membantah.
"Nggak ada pintu yang ditutup, karena narasi damai itu nggak pernah ada. Jadi memang saya melakukan apa yang menjadi keyakinan yang harus saya lakukan bersama tim kuasa hukum, bersama keluarga bahwa nama keluarga kami sudah dihina, sudah dilecehkan," tegas Rayen.
Ia juga menyayangkan menurunnya kesadaran akan pentingnya etika dan penghormatan dalam masyarakat.
"Dan ini menjadi showcase yang buruk buat generasi bahwa hal-hal yang berhubungan dengan etika ini pelan-pelan sudah mulai tergerus nih spiritnya," ucapnya.
Perjuangan hukumnya bukan semata-mata untuk dirinya sendiri.
"Jadi dengan kasus ini kita percaya bahwa penghormatan itu adalah untuk siapapun, sekalipun keluarga saya di kampung, orang kecil, sekalipun saya juga yang tidak sebesar siapapun gitu, beliau gitu, termasuk Ahmad Dhani, tetap harus dihormati," kata Rayen.
"Saya memperjuangkan ini semata-mata bukan untuk diri saya sendiri, tapi buat keluarga besar saya. Dan untuk semua orang yang memiliki marga dan percaya bahwa marga itu menyangkut kehormatan keluarga," imbuhnya.
Kapuspen TNI Bicara Soal Pengamanan di Rumah Jampidsus: Tidak untuk Menghalangi Proses Hukum |
![]() |
---|
Lita Gading Mangkir Pemeriksaan Kasus Bully Anak Ahmad Dhani, Ngaku Siap Kini Alasan di Luar Negeri |
![]() |
---|
Kasus Ijazah Jokowi, Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kembali Periksa Saksi-saksi Pelapor |
![]() |
---|
Perempuan di Depok Luka Parah Dipukul Botol Selai oleh Rekan Kerja Gara-gara Ucapan Ini |
![]() |
---|
Polda Metro Ungkap Kasus Ilegal Akses TV Berbayar, Dua Tersangka Raup Untung Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.