NOC Indonesia Bakal Temui IOC Bahas Nasib Olahraga Indonesia Pada 28 Oktober 2025
Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari bakal menemui Komite Olimpiade Internasional (IOC) terkait surat yang telah dikirimkan ke Indonesia.
Ringkasan Berita:
- Ketua NOC Indonesia bakal temui IOC
- Berharap pertemuan dengan IOC akan menghasilkan keputusan yang terbaik untuk Indonesia
- IOC belum pernah menghubungi Ketua NOC Indonesia secara langsung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari bakal menemui Komite Olimpiade Internasional (IOC) terkait surat yang telah dikirimkan ke Indonesia.
IOC dalam suratnya mengecam Indonesia buntut dari atlet asal Israel yang tidak boleh ikut dalam Kejuaraan Gimnastik yang diadakan di Indonesia.
Satu peringatan yang diberikan kepada Indonesia, yakni menunda kesempatan Indonesia untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2036 dan IOC bakal merekomendasikan kepada federasi internasional untuk tidak menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah.
"Sejak jauh-jauh hari, NOC Indonesia memang sudah meminta waktu untuk bertemu IOC, kemudian IOC memberikan waktu untuk bertemu pada 28 Oktober 2025," kata Okto dalam keterangan resminya, Sabtu (25/10/2025).
Lebih lanjut Okto mengatakan dalam pertemuan nanti banyak hal yang akan didiskusikan bersama IOC.
Baca juga: Menpora Erick Thohir Tegaskan Pernyataan IOC Tidak Buat Olahraga Indonesia Berhenti
Sekaligus membahas keputusan terkini IOC.
"Kami mengerti pasti ada konsekuensi atas kejadian terakhir, tapi kami ingin menjelaskan secara langsung sehingga informasi yang diterima IOC bisa lebih komprehensif," terangnya.
Okto pun berharap pada pertemuan nanti dengan IOC akan menghasilkan keputusan yang terbaik untuk Indonesia.
Baca juga: Pesan IOC kepada Indonesia: Jika Kalian Larang Israel, Kami akan Lakukan yang Sama kepada Negaramu
"Sampai saat ini, IOC belum pernah menghubungi saya secara langsung, jadi sebaiknya memang harus datang bertemu di headquarter IOC di Laussane, sehingga ada solusi terbaik terkait dinamika yang terjadi untuk saat ini dan yang akan datang," ujarnya.
Atlet Senam Israel Ditolak Ikut Kejuaraan di Indonesia
Atlet senam Israel sebelumnya ditolak untuk ikut dalam kejuaraan senam yang diadakan di Indonesia Arena pada 19-25 Oktober 2025.
Keputusan penolakan dilakukan pemerintah Indonesia dengan tidak mengeluarkan visa kepada atlet tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra kebijakan yang diambil pemerintah Indonesia sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai forum internasional, termasuk dalam pidato resminya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan kecaman tegas terhadap aksi kebrutalan yang terus-menerus dilakukan Israel terhadap warga Palestina, khususnya di Gaza.
Yusril menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tidak akan menjalin hubungan dalam bentuk apapun dengan Israel hingga Palestina diakui sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
“Sikap pemerintah ini juga sejalan dengan harapan seluruh rakyat,” kata Yusril pada Kamis (9/10/2025)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.