Jumat, 26 September 2025

Pusat Data JK1 Berkapasitas 1.600 Rak Server Beroperasi di Jakarta, Ini Kata Komdigi

Setiap kenaikan investasi digital sebesar 20 persen meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebanyak 1 persen.

Willy/Tribunnews
PUSAT DATA JK1 - Dari kiri ke kanan: Presiden Direktur Utama Equinix Indonesia, Haris Izmee, Dirjen Teknologi Pemerintah Digital Komdigi, Mira Tayyiba dan Deputi Bidang Teknologi Informasi Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Ricky Kusmayadi saat jumpa pers peresmian Data Center JK1 di Jakarta, Kamis(15/5/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyambut baik diresmikannya pusat data Equinix JK1 di bilangan Jakarta Selatan. Menurut Dirjen Teknologi Pemerintah Digital Komdigi, Mira Tayyiba transformasi ke dunia digital memang butuh infrastruktur modern dan merata agar bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

"Saya sangat senang dengan diresmikannya data center Equinix JK1 ini. Kebijakan investasi digital untuk infrastruktur jaringan, teknologi informasi dan infrastruktur digital lain termasuk pusat data membuat ekonomi berkembang lebih pesat dan jadi lokomotif penggerak ekonomi negara," ujar Mira saat peresmian Data Center JK1 di Jakarta Selatan, Kamis(15/5/2025).

Menurut Mira, setiap kenaikan investasi digital sebesar 20 persen meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebanyak 1 persen. Indonesia lanjut Mira juga termasuk dalam lintasan strategis sebagai pusat ekonomi digital di Asia Pasifik.

Tahun ini market value pusat data proyeksinya sebesar 2,39 miliar US Dolar lalu ditargetkan menembus 3,79 miliar US Dolar di tahun 2030 mendatang.

Baca juga: Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tahun 2025 Naik Jadi 130 Miliar Dolar AS

Mira juga berharap, pemerataan akses internet bisa dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Diharapkan tahun 2045 mendatang seluruh desa dan kelurahan cakupan broadband bisa dukung pemanfaatan artificial intelligence dan cloud computing.

"Indonesia jadi pintu masuk strategis startup global. Indonesia juga punya kelebihan suplai air untuk cooling systemnya," kata Mira.

Mira juga menambahkan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai 130 miliar US Dollar pada tahun 2025 mendatang. Sehingga negara ini membutuhkan infrastruktur digital yang kuat untuk meningkatkan konektivitas dan mendukung teknologi masa depan seperti Kecerdasan Buatan (AI).

"Dengan platform Equinix yang kaya layanan cloud dan sangat aman, perusahaan di Indonesia dapat membangun jaringan dan layanan data dengan cepat dan dalam skala besar dengan jangkauan global dan ekosistem digital yang luas," kata Mira.

Diketahui Equinix meresmikan pusat data JK1 di Jakarta Selatan. JK1 adalah gedung delapan lantai yang pada tahap awal menyediakan 550 rak server dengan kapasitas total mencapai 1.600 rak server dan luas ruang kolokasi 5.300 meter persegi saat sepenuhnya rampung.

Fasilitas ini akan menghadirkan layanan konektivitas, termasuk Equinix Fabric dan Equinix Internet Access yang memungkinkan perusahaan di Indonesia membangun ekosistem digital mereka sendiri dan memanfaatkan peluang digital yang ada.

Data Center JK1 juga mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam desainnya dengan memanfaatkan teknologi inovatif seperti Cooling Array dan pendingin cair (liquid cooling) untuk pengelolaan panas yang efisien bagi beban kerja komputasi berkinerja tinggi, termasuk AI.
 
JK1 dirancang untuk mencapai efisiensi penggunaan energi (PUE) rata-rata sebesar 1,41 pada kondisi beban penuh. Fasilitas ini akan dioperasikan secara efisien sesuai dengan standar A1A yang diakui secara global dari American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioning Engineers (ASHRAE).
 
Pusat data Equinix di Indonesia 100 persen tercakupi oleh energi terbarukan melalui pembelian sertifikat energi terbarukan (REC). Secara global, Equinix mencapai cakupan energi terbarukan sebesar 96 persen pada tahun 2024. Equinix terus berkomitmen untuk mendekarbonisasi operasional globalnya dan mengoptimalkan efisiensi di seluruh portofolionya.

Pusat data Equinix memiliki rekam jejak uptime (waktu operasional) rata-rata yang sangat tinggi di industri, yaitu 99,999% secara global.

Saat ini, jaringan global Platform Equinix mencakup lebih dari 260 pusat data di 74 kota besar dan 35 negara. Di Asia-Pasifik, Equinix mengoperasikan 60 pusat data di 16 kota utama di Australia, China, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, dan Singapura. Equinix juga mengumumkan ekspansi pasar ke Filipina dan Thailand pada tahun lalu.

Presiden Asia-Pasifik Equinix, Cyrus Adaggra mengatakan Asia Tenggara adalah pasar strategis bagi Equinix dan pelanggan global pihaknya seperti yang terlihat dari banyaknya pelanggan terkemuka yang telah berkomitmen menggunakan JK1 sejak peresmian.

Dalam beberapa tahun terakhir, Equinix telah berfokus memperluas jangkauannya di kawasan ini untuk memenuhi kebutuhan digital pelanggan yang terus berkembang.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan