Rabu, 3 September 2025

Indonesia Menjadi Pusat AI Asia: Oracle, Nvidia, dan Cisco Serbu Tanah Air

Oracle dan Nvidia investasi besar di Indonesia, dorong pusat AI regional. Kadin sebut ini fondasi ekonomi digital masa depan.

Editor: Glery Lazuardi
Freepik.com/rawpixel.com
ARTIFICIAL INTELLIGENCE - "NVIDIA, Oracle, dan Cisco hadirkan ekosistem AI terpadu di Indonesia, tandai babak baru transformasi digital nasional." 

TRIBUNNEWS.COM – JAKARTA – Di tengah ketegangan geopolitik dan perlambatan arus investasi global, Indonesia justru memantapkan langkah sebagai simpul utama pertumbuhan digital Asia. 

Dalam dua pekan terakhir, sejumlah raksasa teknologi dunia mengumumkan investasi strategis bernilai triliunan rupiah di Tanah Air.

Indosat Ooredoo Hutchison menggandeng NVIDIA membangun National AI Center, sementara Oracle Corporationresmi mendirikan pusat layanan cloud computing di Indonesia sebagai bagian dari ekspansi Asia-Pasifik. 

Tak hanya itu, Cisco Systems memperkuat kehadirannya dalam ekosistem kecerdasan buatan (AI) Indonesia, menandai babak baru transformasi digital nasional.

Langkah ini dinilai sebagai lompatan besar oleh Kadin Indonesia Institute, yang menegaskan bahwa Indonesia tidak lagi sekadar pasar digital terbesar Asia Tenggara, tetapi mulai diakui sebagai arsitek ekosistem digital regional.

“Infrastruktur AI bukan sekadar teknologi. Ini otaknya ekonomi Indonesia ke depan, menyentuh sektor industri, pendidikan, kesehatan hingga pertahanan,” tegas Mulya Amri, Direktur Eksekutif Kadin Indonesia Institute, Senin (14/7/2025).

Baca juga: Kementerian Komdigi: Artificial Intelligence Berperan dalam Maksimalkan Bonus Demografi 

Dari Barcelona ke Batam: Diplomasi Teknologi yang Berbuah Investasi

Kebangkitan digital Indonesia tidak terjadi dalam semalam. Sejak awal 2025, pemerintah secara aktif memperkuat diplomasi teknologi melalui forum internasional seperti Mobile World Congress (MWC) di Barcelona. 

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo saat itu membuka ruang dialog intensif dengan pimpinan global di sektor teknologi.

Hasilnya mulai terlihat. Selain komitmen dari Cisco, pada 9 Juli lalu perusahaan Silicon Valley, Worldvuer iByond Limited, menandatangani kerja sama senilai US$400 juta (Rp6 triliun) untuk membangun Quantum AI Data Centerpertama di Asia, berlokasi di kawasan industri hijau Tunas Prima Industrial Estate, Batam.

Pusat data ini akan mengintegrasikan AI, big data analytics, dan komputasi kuantum, menjadikan Indonesia sebagai basis utama teknologi generasi berikutnya di kawasan.

“Ekonomi digital, khususnya pusat data, adalah pilar utama menuju target pertumbuhan ekonomi 8 persen Indonesia Emas 2045,” ujar Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu.

Rekomendasi KADIN: Saatnya Desain, Bukan Sekadar Terima

Melihat momentum ini, Kadin Indonesia Institute menekankan pentingnya arah kebijakan yang progresif. Salah satunya adalah fleksibilisasi aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar tidak menyulitkan sektor digital seperti halnya sektor manufaktur.

Tiga langkah konkret yang direkomendasikan KADIN untuk mendukung ekosistem AI nasional adalah:

Strategi AI Nasional yang Terbuka dan Etis – Termasuk tata kelola data, keterbukaan model, dan roadmap integrasi sektor publik dan industri.

Penguatan Talenta Digital Lokal – Lewat kemitraan kampus–industri, program reverse diaspora, dan insentif kompetensi AI.

Pembukaan Sandbox Inovasi Teknologi – Mendukung startup dan riset melalui pendanaan dan ruang eksperimentasi legal.

 

Oracle, Nvidia, dan Cisco: Pertaruhan Raksasa Global di Indonesia

Oracle Corporation, perusahaan perangkat lunak publik asal AS yang bernilai lebih dari US$600 miliar, kini menjadikan Indonesia sebagai pangkalan utama cloud computing mereka di Asia Tenggara.

Oracle dikenal dengan produk seperti Oracle Database, ERP, dan Oracle Cloud, serta berperan penting dalam sistem manajemen perusahaan berskala besar.

NVIDIA, yang kini bernilai lebih dari US$4 triliun dan menjadi perusahaan publik paling bernilai di dunia, menjadi mitra penting Indosat dalam mendirikan National AI Center.

Nvidia adalah pemimpin global GPU, perangkat keras AI, dan pengembang platform CUDA yang menopang superkomputer dunia.

Sementara itu, Cisco, raksasa jaringan digital, juga memperluas keterlibatannya dalam proyek AI Indonesia, dengan fokus pada sektor keamanan siber dan Internet of Things (IoT).

“Dunia sedang berebut pusat data dan pusat pikir. Indonesia mulai masuk radar utama. Tapi kita harus berani mendesain, bukan hanya menerima,” tegas Mulya.

Baca juga: Manfaatkan Artificial Intelligence, Prodi Doktor Ilmu Hukum Dukung Analisis Yurisprudensi

Gibran: AI Tak Akan Gantikan Manusia, Tapi yang Tak Pakai Akan Tertinggal

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut menegaskan pentingnya adaptasi AI bagi generasi muda.

Dalam pidatonya di Binus University, BSD, ia menyatakan bahwa kurikulum AI akan diterapkan mulai tahun ajaran baru di tingkat SD hingga SMK.

“Yang namanya AI tidak bisa menggantikan manusia. Tapi manusia yang tidak pakai AI akan kalah dengan yang pakai,” ujarnya disambut tepuk tangan.

Gibran juga mengapresiasi kreativitas anak muda Indonesia, termasuk inovasi robot pembersih terumbu karang yang dibuat pelajar lokal.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan