Kamis, 20 November 2025

Survei AFTECH 2025: Pengguna Fintech Terkonsentrasi di Jabodetabek 

asosiasi payung industri fintech nasional, mendapati temuan bahwa pengguna layanan fintech masih belum merata di Tanah Air.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
HO
TEMUAN TERBARU FINTECH - Peluncuran laporan survei terbaru Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) bertajuk Annual Members Survey (AMS) 2024–2025 di Jakarta. Laporan ini merupakan laporan tahunan yang tahun ini menyoroti berbagai tantangan struktural yang perlu diatasi secara kolektif agar manfaat transformasi digital dapat dirasakan merata oleh masyarakat 

Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir bilang, temuan AMS 2024–2025 menjadi cermin penting bagi arah perkembangan industri fintech nasional.

“Tantangan-tantangan ini bukanlah hambatan, melainkan peta jalan untuk memperkuat ekosistem. Kita telah memasuki fase maturing, dan fokus kita adalah memastikan inovasi tumbuh dengan tata kelola yang kuat, perlindungan konsumen yang kokoh, serta dampak nyata bagi sektor riil dan masyarakat luas,” ujarnya.

Dari sisi tata kelola, perbaikan signifikan juga terlihat. Tingkat kepatuhan anggota terhadap Kode Etik AFTECH terus meningkat, mencapai 73,77 persen pada 2025, naik dari 69,47 persen pada 2024.

ISO/IEC 27001 tetap menjadi standar internasional yang paling banyak diadopsi oleh perusahaan fintech, dengan 88,04 persen responden melaporkan telah menerapkannya pada 2025.

Model bisnis fintech turut mengalami transformasi. Proporsi pengguna utama di segmen business-to-business (B2B) melonjak dari 27,48 persen pada 2024 menjadi 50 persen pada 2025.

Hal ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan sektor korporasi terhadap fintech sebagai mitra transformasi digital. Ekspansi global juga semakin menguat, dengan perusahaan yang melayani pengguna internasional meningkat dari 56 persen pada 2024 menjadi 64 persen pada 2025.

Sekretaris Jenderal AFTECH, Firlie Ganinduto, menyampaikan bahwa AMS 2024–2025 memberikan gambaran yang jelas mengenai peluang dan tantangan industri fintech.

“Kita melihat progres besar dalam aspek tata kelola, keamanan, dan kapabilitas teknologi. Namun, masih terdapat sejumlah kesenjangan yang perlu dijembatani," ungkap Firlie.

"Ke depan, salah satu fokus utama AFTECH adalah memperkuat governance untuk meningkatkan trust sehingga mendorong confidence di industri digital, khususnya fintech. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mengatasinya,” ujarnya.

Firlie menambahkan, hasil riset AMS 2024–2025 akan menjadi dasar bagi AFTECH dalam merumuskan agenda strategis tahun depan. Fokus utama mencakup penguatan advokasi kebijakan, standardisasi keamanan, peningkatan tata kelola industri, kolaborasi antara sektor riil dan digital, serta perluasan program literasi dan inklusi keuangan.(tribunnews/fin)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved