Tribunners / Citizen Journalism
Fakta-fakta Iran dan Potensi Serangan Langsung AS ke Negeri Mullah
Di tangan Qassem, pengaruh, jangkauan, dan mobilitas Iran jauh melampaui perbatasan. Kuku Iran menancap cukup kuat di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman
Editor:
Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Presiden AS Joe Biden berikut semua perangkat eksekutif dan militernya menuduh Iran di balik tewasnya tiga tentara AS di Yordania.
Sebuah serangan drone bunuh diri pekan lalu menghantam pangkalan kecil AS di dekat tapal batas Yordania-Suriah.
Tuduhan Biden ini melahirkan spekulasi, militer AS cepat atau lambat akan membalas lewat serangan langsung ke wilayah negeri para mullah.
Atau cara lain pembalasan lewat serangan rahasia yang mengincar target penting tokoh Iran di dalam maupun di luar teritori Iran.
Contoh nyata sudah ditunjukkan era Presien Donald Trump saat drone pembunuh CIA dan Pentagon menewaskan Jenderal Qassem Soleimani di Bandara Internasional Baghdad Irak, empat tahun lalu.
Qassem Soleimani adalah pemimpin Brigade Al Quds Korps Garda Republik Islam Iran, yang mengendalikan semua operasi rahasia ekstrateritorial Iran.
Di tangan Qassem, pengaruh, jangkauan, dan mobilitas Iran jauh melampaui perbatasan. Kuku Iran menancap cukup kuat di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman.
Lantas, apakah rencana pembalasan Washington terhadap Iran akan berjalan sesuai skenario? Apa dampaknya bagi kawasan?
Iran saat ini bukan lagi Iran 10, 20, atau 30 tahun lalu. Kekuatan militer dan penguasaan teknologi tempur mereka tak bisa diremehkan.
Bahkan kemampuan produk drone militer Iran diakui barat, dan Rusia secara baik memanfaatkannya dalam perang di Ukraina.
Begitu pula penguasaan sekaligus kepemilikan peluru kendali semua jarak, Iran sudah membuktikan bukan lagi kekuatan kaleng-kaleng.
Serangan balasan Iran atas kematian Qassem Soleimani jadi bukti, betapa presisinya rudal-rudal jarak jauh Iran yang menyasar target pangkalan AS di Erbil, Irak utara.
Kematian tiga tentara AS di Yordania memang memberi tekanan kuat kepada Joe Biden jelang Pilpres AS 2024 ini. Mereka harus punya dalih untuk menyalahkan Iran.
Teheran tegas membantah ada hubungan dengan serangan mematikan tersebut, yang diduga dilakukan paramiliter Irak yang menginginkan AS diusir dari negara itu.
Biden dan para pendukungnya di Gedung Putih memiliki opsi menyerang Iran langsung karena risiko berat jika serangan diarahkan ke target di wilayah Irak.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Jenderal Qassem Soleimani tewas
Qassem Soleimani
Jenderal Qassem Soleimani
Fakta Iran
Presiden AS Joe Biden
Konflik Timur Tengah
Timur Tengah Membara, Mesir dan Yordania Janji Bantu Lebanon Hadapi Serangan Israel |
![]() |
---|
Konflik Timur Tengah Memanas Dongkrak Harga Minyak Dunia, Pemerintah Ungkap Nasib BBM RI |
![]() |
---|
Wall Street Kembali Anjlok, Dibuka Merah Usai Terseret Ketegangan Konflik Timur Tengah |
![]() |
---|
Minyak Dunia Banting Harga, Anjlok Hingga 17 Persen Dampak Ketegangan Konflik Timur Tengah |
![]() |
---|
Calon Pengganti Hassan Nasrallah di Hizbullah, Dari Sepupu hingga Menantu Komandan Quds IRGC Iran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.