Tribunners / Citizen Journalism
Minyak Goreng
Kasus Minyakita Lebih dari Sekadar Masalah Minyak Goreng, Tapi Pentingnya Menjaga Ketahanan Pangan
Minyakita, minyak goreng bersubsidi yang seharusnya menjadi solusi bagi masyarakat kecil, justru dijual di atas HET dan mengalami penyimpangan.
Editor:
Dewi Agustina
Dengan memantau pergerakan harga di berbagai daerah secara real-time, sistem ini dapat memberikan peringatan dini jika ditemukan anomali, sehingga langkah korektif bisa segera diambil.
Blockchain juga dapat diterapkan dalam rantai pasok pangan, memastikan setiap transaksi dari produsen hingga pengecer tercatat permanen dan tidak bisa dimanipulasi.
Sementara itu, platform e-monitoring harga berbasis crowdsourcing memungkinkan masyarakat melaporkan harga Minyakita langsung ke pemerintah, menciptakan transparansi dan tekanan sosial bagi pengecer yang menaikkan harga di atas HET.
Namun, digitalisasi harus disertai dengan penguatan regulasi dan integritas aparat pengawas.
Dengan kombinasi teknologi dan tata kelola yang baik, distribusi Minyakita dan bahan pokok lainnya bisa lebih transparan, adil, dan terlindung dari spekulan.
Momentum Perkuat Koordinasi Pemerintah
Kasus Minyakita ini juga menjadi momentum untuk memperkuat koordinasi antarinstansi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan respons cepat antara Kementerian Pertanian dan Polri menunjukkan bahwa pemerintah bisa bekerja secara efektif jika ada koordinasi yang solid dan komitmen untuk melindungi kepentingan rakyat.
Ini adalah contoh nyata bahwa kerja sama antarlembaga pemerintah bisa meningkatkan efektivitas dalam menghadapi masalah yang langsung berdampak pada rakyat.
Di bawah kepemimpinan Prabowo, kerja sama lintas sektor seperti ini harus terus ditingkatkan.
Dengan model koordinasi yang baik, Indonesia tidak hanya bisa menghadapi tantangan pangan, tetapi juga membangun sistem ketahanan nasional yang lebih kuat di berbagai sektor lainnya.
Keamanan pangan adalah bagian dari keamanan nasional.
Ketika pemerintah bertindak cepat, solid, dan terorganisir dalam menghadapi ancaman terhadap bahan pokok, masyarakat akan merasa lebih aman, stabilitas sosial tetap terjaga, dan kepercayaan terhadap negara semakin meningkat.
Dengan memastikan bahwa koordinasi antara kementerian, aparat penegak hukum, dan masyarakat berjalan dengan baik, Indonesia akan memiliki sistem yang lebih resilien dalam menghadapi berbagai tantangan.
Keamanan pangan bukan hanya soal respons cepat terhadap masalah yang muncul, tetapi juga tentang membangun sistem pengawasan yang solid dan berbasis teknologi agar masyarakat selalu mendapatkan kepastian dalam mengakses kebutuhan pokok mereka.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.