Tribunners / Citizen Journalism
Mencatat Langkah Polri di Tahun Pertama Prabowo–Gibran: Mengawal Asta Cita, Menguatkan Negara
Polri berperan penting dalam kehidupan masyarakat sekaligus jadi bagian tak terpisahkan dari upaya mewujudkan Asta Cita
Reformasi yang sehat adalah reformasi yang mendorong perbaikan dari dalam, memperkuat sistem pengawasan, memperbaiki kultur, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia tanpa mengikis wibawa lembaga.
Dalam konteks ini, Polri berkomitmen menjadikan reformasi sebagai bagian dari budaya kerja berkelanjutan.
Setiap anggota didorong untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman, terbuka terhadap kritik konstruktif, dan menjaga profesionalitas dalam setiap tindakan.
Tujuannya bukan sekadar memperbaiki citra, tetapi membangun kepercayaan publik melalui kinerja nyata di lapangan.
Dengan semangat itu, reformasi Polri diharapkan menjadi tonggak hadirnya institusi kepolisian yang semakin tangguh, modern, dan berkeadilan.
Polri yang tidak hanya kuat dalam struktur, tetapi juga kokoh dalam moral dan semakin dipercaya oleh rakyat yang dilayaninya.
Sebagai institusi sipil yang diberi mandat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri memegang peran penting dalam wajah demokrasi Indonesia.
Pemisahan Polri dari TNI setelah Reformasi 1998 bukan sekadar keputusan politik, tetapi penegasan bahwa penegakan hukum dan pelayanan publik harus berdiri di atas nilai-nilai sipil, bukan militeristik.
Di sinilah Polri menjadi simbol kekuatan sipil negara yang hadir untuk melindungi rakyat, bukan menguasai mereka.
Dalam konteks itu, reformasi Polri bukan hanya tentang memperbaiki sistem internal, tetapi juga memperkuat jati diri sipil kepolisian di tengah tantangan zaman.
Di era digital dan keterbukaan informasi seperti sekarang, Polri dituntut untuk semakin transparan, profesional, dan humanis—menempatkan kepercayaan masyarakat sebagai sumber kekuatan utama.
Pembentukan Tim Transformasi Reformasi Polri jadi langkah penting untuk memastikan arah perubahan tetap berada pada rel yang benar: memperkuat Polri sebagai institusi sipil modern tanpa melemahkan kewenangannya.
Reformasi harus menjadikan Polri semakin adaptif terhadap kebutuhan masyarakat tanpa kehilangan wibawa dan ketegasan dalam menegakkan hukum.
Menjaga Polri sebagai simbol kekuatan sipil berarti menjaga demokrasi itu sendiri.
Sebab hanya melalui institusi penegak hukum yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan rakyat, negara dapat hadir dengan wajah yang adil dan manusiawi.
Polri yang kuat adalah Polri yang dipercaya, kuat karena integritasnya, bukan karena ketakutan yang ditimbulkannya.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
| Kakorlantas Dampingi Kapolri Hadiri Apel Ojol Kamtibmas di Malang Jawa Timur |
|
|---|
| Wujud Kepedulian Polri: Brimob Polda Sumut Antar Jemput Anak SD di Tapanuli Selatan |
|
|---|
| Polri Musnahkan 214,84 Ton Narkoba, GPA: Berhasil Selamatkan 629 Juta Jiwa |
|
|---|
| Kapolri Ingin Ojol Jadi Informan Polisi, Segera Lapor Jika Ada Kejahatan |
|
|---|
| Kapolri Jenderal Listyo Ingin Driver Ojol Jadi Informan Polisi, Segera Lapor Jika Ada Kejahatan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.