Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan
Menuai Pro Kontra, Inilah Negara-Negara yang Menyediakan Fasilitas Toilet Gender Netral
Sempat viral, toilet gender netral ternyata sudah dibuka untuk umum di negara lain. Berikut 5 negara yang menyediakan toilet gender netral.
Editor:
Content Writer
China
China membangun fasilitas toilet gender netral sebagai langkah untuk mengurangi antrian di toilet wanita yang terjadi di tempat-tempat umum. Hal ini karena wanita lebih sering berkunjung dan menghabiskan waktu lebih lama di toilet dibandingkan pria.
Toilet uniseks di China telah dibangun di Shenyang pada 2013, Chongqing pada 2015, dan Beijing pada 2016. Berikutnya, daerah Qingdao mendirikan toilet uniseks yang dilengkapi dengan fasilitas memadai untuk memenuhi kebutuhan, terutama untuk bayi dan anak-anak.
Sayangnya, negara yang dijuluki Negeri Tirai Bambu ini belum memiliki undang-undang yang mengatur tentang transgender. Banyak warga China yang masih melakukan diskriminasi kepada kaum transgender.
Jepang
Saat ini, toilet gender netral di Jepang hanya tersedia di Tokyo. Pemerintah Tokyo tidak memiliki peraturan yang mengatur tentang toilet umum, sehingga masyarakat menganggap toilet umum yang disediakan termasuk toilet bebas gender.
Menjelang Olimpiade 2020 lalu, pemerintah setempat menambah unit toilet gender netral di beberapa bangunan umum untuk mengurangi antrian dan memfasilitasi transgender. Hingga Juli 2023, Mahkamah Agung Jepang membawa kabar baik bagi para transgender karena mereka bisa menggunakan toilet perempuan.
Meski begitu, ada masyarakat Tokyo yang tidak menyetujui keberadaan toilet uniseks. Toilet gender netral di Menara Kabukicho ditiadakan pada Agustus lalu usai menuai protes dari para warga. Toilet tersebut dianggap tidak aman dan berpotensi menjadi tempat kejahatan seksual. Kini, toilet Menara Kabukicho telah diubah menjadi toilet wanita dan pria.
India
Gender ‘ketiga’ atau transgender sudah diakui di India sejak 2014. Tetapi, peraturan untuk menyediakan toilet gender netral baru diresmikan pada tahun 2021 oleh Pemerintah Kota New Delhi setelah mendapat petisi yang digagas oleh kelompok pendukung LGBT. Kompleks toilet gender netral kemudian dibangun di seberang gedung pemerintahan Shastri Bawan.
Desakan tersebut berawal dari diskriminasi dan penolakan masyarakat atas keberadaan kaum transgender. Orang-orang transgender tidak bisa mengakses sarana umum seperti toilet, pendidikan, kesehatan, tidak mendapat pekerjaan, dan bahkan dikucilkan oleh keluarga.
Bagaimana dengan Indonesia?
Mengutip dari website resmi FISIP UI, kebebasan ruang untuk kaum transgender dan gender netral tergolong terbatas di media sosial. Melalui platform digital, mereka bisa berinteraksi bersama komunitasnya dengan leluasa. Sedangkan jika diamati secara offline atau di kehidupan nyata, kedua kelompok belum bisa menunjukkan jati dirinya.
Terlebih, kelompok minoritas ini sering mendapat kritik dan ujaran kebencian di masyarakat. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan jika pengadaan toilet gender netral secara publik di Indonesia terbilang sulit untuk dilakukan.
Hal penting yang perlu diingat, ada atau tidaknya toilet gender netral di sekitar kita, jangan lupa untuk selalu menjunjung tinggi toleransi dan bantu cegah tindak kejahatan kepada sesama masyarakat, ya!
Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan
Di Balik Meriahnya Sound Horeg, Tersimpan Risiko Kesehatan dan Ketidaknyamanan |
---|
Mengenal Short Attention Span: Dampak Video Pendek terhadap Rentang Perhatian |
---|
Populer Secara Global, Ini Alasan Daging Kalkun Jarang Dikonsumsi di Indonesia |
---|
Rumah Flat, Solusi Hunian Terjangkau di Tengah Mahal dan Sempitnya Lahan Kota |
---|
Biar Nggak Gampang Kendor, Ini Tips Belajar Bahasa Asing sampai Lancar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.