Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan
Mengenal Short Attention Span: Dampak Video Pendek terhadap Rentang Perhatian
Kebiasaan menonton video pendek secara terus-menerus dapat menyebabkan short attention span.
Editor:
Content Writer
Perubahan emosi yang cepat ini menyebabkan otak mengalami lonjakan perasaan yang intens, yang biasa disebut dengan istilah emotional whiplash. Kondisi emotional whiplash ini turut menjadi salah satu faktor utama yang memicu terbentuknya pola short attention span.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Mengidap short attention span bisa menjadi masalah yang serius, terutama bagi para pekerja kantoran yang kerap mengikuti rapat berdurasi panjang, serta pelajar yang harus belajar setiap hari. Oleh karena itu, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi gejala ini.
1. Batasi Konsumsi Video Pendek Secara Sadar
Cobalah menetapkan batas waktu harian untuk menggunakan aplikasi video pendek. Fitur “screen time” di ponsel bisa membantu mengontrol durasi.
2. Latih Fokus Secara Bertahap
Mulailah dengan aktivitas fokus pendek, seperti membaca artikel 5 menit tanpa gangguan, lalu tingkatkan secara bertahap. Metode pomodoro (fokus 25 menit, istirahat 5 menit) bisa jadi pilihan.
3. Hindari Multitasking
Saat mengerjakan sesuatu, hindari membuka banyak tab atau melihat ponsel. Fokus pada satu tugas dalam satu waktu akan membantu otak kembali terbiasa bekerja secara mendalam.
4. Lakukan “Digital Detox” Berkala
Coba satu hari tanpa media sosial atau tanpa scrolling video pendek. Ganti waktu tersebut dengan aktivitas seperti berjalan kaki, membaca, atau berbincang langsung dengan orang lain.
5. Konsumsi Konten Panjang Secara Teratur
Luangkan waktu untuk menonton film dokumenter, membaca buku, atau mendengarkan podcast panjang. Hal ini akan melatih kembali otak untuk mempertahankan perhatian dalam durasi lebih lama.
Kehadiran video pendek adalah inovasi terbaru yang sebaiknya digunakan secara bijak. Namun, penting juga untuk selalu memperhatikan dampak lain yang mungkin timbul bagi diri sendiri. Dengan demikian, inovasi ini bisa memberikan manfaat maksimal tanpa menimbulkan kerugian.
Baca juga: Video Pendek dan AI Akan Jadi Alat Efektif untuk Jangkau Gen Z dan Milenial di 2025
Waktunya Muda Mudi Dapat Wawasan
Di Balik Meriahnya Sound Horeg, Tersimpan Risiko Kesehatan dan Ketidaknyamanan |
---|
Populer Secara Global, Ini Alasan Daging Kalkun Jarang Dikonsumsi di Indonesia |
---|
Rumah Flat, Solusi Hunian Terjangkau di Tengah Mahal dan Sempitnya Lahan Kota |
---|
Biar Nggak Gampang Kendor, Ini Tips Belajar Bahasa Asing sampai Lancar |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.