Waduh, Anak SD di Indonesia Berpotensi Tuli
Hasil survei cepat yang dilakukan oleh Profesi Perhati dan Departemen Mata FKUIberpotensi terganggu pendengarannya alias tuli.
TRIBUNNEWS.COM - Hasil survei cepat yang dilakukan oleh Profesi Perhati dan Departemen Mata FKUI di beberapa sekolah di enam kota di Indonesia berpotensi terganggu pendengarannya alias tuli.
Ini diketahui karena prevalensi gangguan sumbatan kotoran atau serumen prop pada anak sekolah cukup tinggi yaitu antara 30-50 persen.
"Gangguan sumbatan kotoran telinga atau serumen prop banyak ditemukan pada anak-anak usia sekolah. Sumbatan serumen dapat mengakibatkan gangguan pendengaran sehingga akan mengganggu proses penyerapan pelajaran bagi anak sekolah," ujar Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Ghufron Mukti dalam peringatan Hari Kesehatan Telinga dan Pendengaran Sedunia di Jakarta, Rabu.
Wamenkes menekankan bahwa hal tersebut akan sangat mengganggu proses penyerapan pelajaran pada anak sekolah sehingga perlu dilakukan penanggulangan bersama.
"Mari kita jaga kesehatan pendengaran dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta menghindari pendengaran dari kebisingan serta melakukan pemeriksaan atau deteksi dini adanya gangguan pendengaran," kata Ghufron.
- Bu, Jangan Panik Kalau si Kecil Belum Tumbuh Gigi
- Anak Saya Rajin Sikat Gigi, Kok Berlubang Juga ya? Dicabut atau…
- Ini Kondisi yang Membuat Bayi Prematur Wajib Dirawat di Rumah…
- Berapa Lama Bayi Prematur Harus Dirawat di Rumah Sakit?
- Jangan Terlamb