Minggu, 10 Agustus 2025

Bangun Data Centre, Anak Usaha Sinarmas Gandeng Perusahaan Asal Korea, Investasi Hampir Rp 5 T  

Investasi untuk pembangunan data centre SMX01 di Jakarta Selatan ini menghabiskan investasi lebih dari Rp 4,89 triliun.  

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
eko sutriyanto
BANGUN DATA CENTRE - Presiden Direktur & CEO SM+, Herson Suindah (kiri) dan CIO KIRA Do Ik Chang (tengah) saat konferensi pers groundbreaking pembungunan data centre yang menghabiskan anggaran nyari Rp5 Triliun di CBD Kuningan Bekasi, Kamis (6/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usaha Sinarmas SM+ menggandeng Korea Investment Real Asset Management (KIRA), memulai pembangunan data centre yang dirancang sebagai internet exchange data center yang akan menjadi pusat lalu lintas data utama di Indonesia.

Investasi untuk pembangunan data centre SMX01 di Jakarta Selatan ini menghabiskan investasi lebih dari Rp 4,89 triliun.  

Presiden Direktur & CEO SM+, Herson Suindah mengatakan, SMX01 yang dijadwalkan beroperasi pada semester kedua 2026.

Baca juga: BRI Property Expo Goes to Sinarmas Land: Miliki Hunian Idaman dengan Penawaran Menarik

"Pembangunan data centre ini bertujuan memenuhi permintaan yang terus meningkat akan infrastruktur digital di Asia Tenggara yang nilai ekonominya diproyeksikan mencapai 1 triliun dolar AS pada 2030," kata Suindah saat konferensi pers, Kamis (6/3/2025).

SM+ adalah platform investasi di bidang infrastruktur dan layanan digital yang didukung oleh Sinar Mas melalui anak perusahaannya, PT Duta Surya Sentosa (PTDSS) dan telah memiliki 2 lini bisnis yakni SM+ Data Centers yang mengoperasikan 25 data center (24 beroperasi dan 1 dalam pembangunan) dengan total kapasitas IT Load 40 MW.

Lini bisnis lainnya adalah SM+ Technology Solutions yang fokus pada layanan IT dan operasional data center, bekerja sama dengan LG CNS, salah satu perusahaan layanan IT dan operator data center terbesar di Korea.

Baca juga: Bank Indonesia Catat Transaksi Digital Banking Melonjak 31 Persen, Bank Sinarmas Naik 15 Persen 

"Dengan lokasi yang dekat dengan Bursa Efek Indonesia dan pusat keuangan lainnya, pusat data ini menargetkan klien dari sektor perbankan, finansial, serta perusahaan teknologi," kata  Herson.

Data center ini, kata dia memiliki peran fundamental dalam ekosistem digital Indonesia.

"Kami memilih lokasi ini untuk memastikan latensi rendah dan koneksi optimal bagi pelanggan,” ujar Herson.

Dikatakannya, SMX01 akan memiliki Tier 4 Certification, standar tertinggi dalam industri pusat data, dengan kapasitas IT Load 18 MW yang dapat ditingkatkan hingga 60 MW.

Dengan luas 15.500 meter persegi, bangunan ini memiliki 11 lantai, di mana 9 lantai difokuskan untuk ruang data center.

Baca juga: Gabung Program Inkubasi Bisnis Sinarmas, Siklus Kenalkan Layanan Pesan Antar Isi Ulang di BSD

Untuk memastikan kesiapan terhadap teknologi masa depan, pusat data ini didesain dengan konsep AI Ready & Future Proof, memungkinkan integrasi teknologi pendinginan terbaru seperti liquid cooling.

Selain itu, bangunan ini akan mengantongi sertifikasi Green Building sebagai bentuk komitmen terhadap efisiensi energi.

"SM+ menggandeng Kira, perusahaan investasi Korea yang mengelola dana lebih dari 5 miliar dolar AS, sebagai mitra dalam proyek ini," katanya. 

Sementara itu, kata dia LG Sinarmas akan bertindak sebagai operator dan penasihat teknis, mengandalkan pengalaman lebih dari 38 tahun dalam pengelolaan pusat data di Korea Selatan.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan