Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Menko Airlangga: Pemerintah Kirim Tim Negosiasi Soal Tarif Impor Trump Besok
Pemerintah Indonesia mendapat kesempatan pertama untuk membuka ruang negosiasi dengan Amerika di Washington DC.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih (KMP) akan mengirim tim negosiasi, menyoal tarif perdagangan yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, pada 16 sampai 23 April 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, sejumlah menteri yang ditugaskan selain dia untuk melakukan negosiasi akan berangkat besok, Selasa (15/4/2025).
Adapun sejumlah tim yang berangkat diantaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu.
Baca juga: Dunia Hari Ini: China Akan Melawan Tarif yang Diberlakukan Trump
Sedangkan, Menteri Luar Negeri Sugiono sudah terlebih dahulu menuju Amerika Serikat pada hari ini. Airlangga bilang, kedatangan Menkeu Sri Mulyani ke Amerika juga sejalan dengan agenda Spring Meeting IMF-World Bank di Washington DC, AS.
"Besok saya dan Ibu Mari akan berangkat, dan dengan Pak Thomas Djiwandono, Pak Wamenlu juga akan berangkat, demikian pula akan berangkat Ibu Menteri Keuangan. Ini terkait juga dengan spring meeting daripada World Bank, IMF World Bank," kata Airlangga dalam Konferensi Pers di Gedung Ali Wardhana, Senin (14/3/2025).
Airlangga bilang, Indonesia sendiri dikenakan tarif impor sebesar 32 persen. Meski begitu, pemerintah Indonesia mendapat kesempatan pertama untuk membuka ruang negosiasi dengan Amerika di Washington DC.
"Indonesia adalah salah satu negara yang mendapat kesempatan pertama untuk diundang ke Washington," ucap Airlangga.
"Jadi ini tentu berdasarkan daripada apa yang sudah disampaikan oleh Pemerintah Indonesia, di mana kami sudah bersurat arahan Bapak Presiden, bersurat kepada tiga kementerian, dan memang tiga kementerian itu yang diberi tugas untuk melakukan pembicaraan," imbuhnya menegaskan.
Selain itu, Airlangga menyebut bahwa pemerintah telah menyiapkan dokumen non-paper yang menjadi acuan negosiasi nanti. Dokumen itu menyoal tarif, kemudian non-trade measures atau non-tarif barrier, dan juga terkait dengan investasi.
"Dan juga secara resiprokal apa yang Indonesia minta di dalam kerjasama beyond perdagangan, jadi trade, investment, dan juga di sektor keuangan, oleh karena itu Ketua OJK juga hadir. Jadi seluruh isu kita akan jawab, dan juga rencana daripada Indonesia untuk mengkompensasikan delta daripada ekspor dan impor yang besarannya 18 sampai 19 miliar dolar AS," terang Airlangga.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
| Pemangkasan Tarif Trump untuk Mobil Jepang Kecewakan Hyundai dan Kia |
|---|
| Pertemuan Xi, Putin, dan Kim Buat Barat Khawatir, Taktik China Berhasil Bikin Merinding |
|---|
| Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
|---|
| Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
|---|
| Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.