Aksi Driver Ojek Online
Pengemudi Ojol Tolak Rencana Grab Akuisisi GOTO, Menhub Dudy Enggan Ikut Campur
teri Perhubungan Dudy Purwagandhi enggan mengomentari rumor akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab Holding Limited.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi enggan mengomentari rumor rencana akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab Holding Limited.
Ia tidak ingin masuk ke wilayah tersebut karena itu merupakan praktik business-to-business. Terlebih, kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan terbuka.
"Mohon maaf saya tidak mau masuk ke wilayah situ. Saya tidak mau mengatur yang bukan wilayah saya untuk mengatur," kata Dudy dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (19/5/2025).
Ia yakin apapun keputusan dari kedua perusahaan pasti untuk kebaikan konsumen mereka.
Ia menilai bahwa kemungkinan kajian lebih mendalam terkait dampak akuisisi ini akan dilakukan oleh kementerian atau lembaga lain yang bergerak di sektor ekonomi.
Sebagai perusahaan terbuka, Dudy meyakini bahwa mereka pasti mematuhi berbagai ketentuan terkait proses akuisisi.
Misalnya, GOTO yang tercatat di Bursa Efek Indonesia tentu harus memenuhi persyaratan yang ada.
Hal serupa juga berlaku bagi Grab Holding Inc. yang terdaftar di Nasdaq, di mana terdapat regulasi yang harus dipatuhi dalam proses akuisisi.
"Saya yakin keduanya harus menyampaikan keterbukaan informasi, baik yang mau diakuisisi maupun yang mengakusisi. Kurang lebih begitu ya. Ada keterbukaan informasi yang harus disampaikan oleh masing-masing perusahaan berkaitan dengan rencana tersebut," ujar Dudy.
Sebelumnya, Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia Igun Wicaksono mengatakan driver ojek online (ojol) akan menggelar aksi di depan Istana Merdeka dan Gedung DPR RI usai adanya isu mengenai akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab.
Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto dan DPR RI harus turun tangan menggagalkan aksi korporasi ini.
"Kami menuntut Presiden dan DPR turun tangan menggagalkan aksi korporasi merger Grab Gojek," kata Igun kepada Tribunnews, Senin (12/5/2025).
Baca juga: Driver Ojol Bakal Demo di Istana dan Gedung DPR Minta Gagalkan Akuisisi GOTO Oleh Grab
Ia mengungkap ada tiga alasan pihaknya menolak akuisisi ini. Pertama, cepat atau lambat aksi korporasi dinilai akan mengambil langkah efisiensi.
Langkah efisiensi tersebut disebut akan berujung pada pemutusan kemitraan sepihak terhadap para mitra pengemudi ojol dari dua perusahaan.
Aksi Driver Ojek Online
Polisi Usir Pengemudi Ojol yang Mau Demo di Depan Gedung DPR/MPR |
---|
Akomodir Aspirasi Pengemudi Ojol, DPR Berencana Membuat Undang-undang Transportasi Online |
---|
Salsabila, Driver Ojol Cantik Asal Kemayoran Ikut Demo di Patung Kuda Jakarta, Ini Kisahnya |
---|
Kisah Ria 8 Tahun Jadi Driver Ojol Bisa Kuliahkan 2 Anak: Dulu Tarif Masuk Akal, Sekarang Menindas |
---|
Kapolda Metro Jaya Turun Gunung Jembatani Pertemuan Perwakilan Pendemo Ojol dengan Pihak Pemerintah |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.