Danantara Kelola 889 BUMN dengan Aset Mencapai Rp 15 Ribu Triliun
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia kini mengelola 889 Badan Usaha Milik Negara
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia kini mengelola 889 Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan total aset dari seluruh BUMN itu mencapai Rp 15 ribu triliun.
"Jumlah BUMN yang ada di kami sekarang 889 perusahaan yang ada di dalam buku kami. Makanya kalau kami menggabungkan keseluruhan asetnya, maka nilainya akan mencapai Rp 15.000 triliun," katanya dalam acara Meet The Leaders di Universitas Paramadina, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/6/2025) malam.
Baca juga: Rosan Roeslani Ungkap Ray Dalio Tetap Jadi Penasihat Danantara, tapi Tak Mau Dibayar
Rosan menjelaskan bahwa Danantara menjadi investment arm atau lembaga yang dipakai pemerintah untuk berinvestasi.
Ia mengatakan uang untuk investasi didapat Dananatara dari dividen para BUMN. Jadi, tak ada lagi dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Dari dividen yang selama ini didistribusikan untuk negara, untuk pemerintah, sekarang ini bisa dikelola untuk kami investasikan ke dalam industri, ke dalam proyek-proyek yang tentunya harus menghasilkan return," ujar Rosan.
Besaran return yang ditargetkan Rosan dari investasi yang dilakukan Danantara sekitar 10 persen.
"Return-nya berapa? Ya, return-nya di atas cost of our capital lah. Kalau Indonesia ini kurang lebih, we would like to have a return at like 10 percent," ucap Rosan.
Pada tahun ini, Rosan mengatakan Danantara akan mendapat dividen sekitar 7 miliar dolar AS atau sama dengan Rp 120 triliun hingga Rp 150 triliun.
Itu semua harus diinvestasikan ke industri-industri yang bisa menciptakan lapangan kerja.
Sebab, kata dia, penciptaan lapangan kerja merupakan satu dari sekian kriteria yang Danantara harus penuhi ketika akan melakukan investasi selain return yang baik.
"Oleh sebab itu, Danantara adalah salah satu instrumen bukan hanya meningkatkan peran dalam ekonomi growth, tetapi juga penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas," kata Rosan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.