Jumat, 8 Agustus 2025

Ekspor RI ke Timur Tengah Bakal Terdampak Perang Iran-Israel, Arus Distribusi Barang Terganggu

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudistira mengungkap dampak perang Iran lawan Israel terhadap Indonesia.

khaberni/tangkap layar
RUDAL IRAN - Penampakan rudal-rudal Iran di langit Tel Aviv, Israel pada Sabtu (14/6/2025). Meski sejumlah rudal bisa ditangkal, beberapa rudal Iran menghantam sejumlah fasilitas di Israel tengah, termasuk Tel Aviv. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudistira mengungkap dampak perang Iran lawan Israel terhadap Indonesia.

Bhima menjelaskan bahwa konflik Israel ini menyebabkan terjadinya kenaikan biaya produksi.

Hal itu karena harga-harga komoditas, terutama yang berkaitan dengan energi, mengalami lonjakan signifikan.

Bhima mencontohkan harga minyak mentah yang langsung naik 7 persen ketika terjadi eskalasi konflik Israel-Iran.

Padahal, kata dia, permintaan untuk barang-barang dari industri pengolahan sedang melemah. Perdagangan global disebut tengah menurun.

"Karena ada konflik, harga produksinya, biaya produksinya, naik signifikan," kata Bhima kepada Tribunnews, Senin (16/6/2025).

Baca juga: Militer Israel Klaim Telah Kuasai Langit Teheran di Hari Keempat Konflik dengan Iran

Situasi yang tidak berimbang ini akhirnya membuat pelaku usaha tertekan.

Ia menyebut perlambatan ekonomi global akan makin terasa.

Merujuk proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang ada, Bhima menyebut angkanya hanya sekitar 2 hingga 2,3 persen pada tahun ini.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun juga akan melambat. Bhima memandang RI akan sulit mencapai angka 5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi hanya 4,7 persen di 2025," ujar Bhima.

Selain itu, ekspor Indonesia ke Timur Tengah juga akan terdampak, di mana arus distribusi barang dapat terganggu.

Baca juga: Israel Gunakan Pelacakan Ponsel untuk Targetkan Pejabat Iran, Metode Sama Tewaskan Ismail Haniyeh

Padahal, menurut Bhima, banyak pelaku usaha Indonesia mulai membuka peluang ekspor ke berbagai negara di Timur Tengah.

Adanya perang Iran-Israel membuat pesawat dan kapal pengangkut kargo mengalihkan rutenya.

Pengalihan rute akan membuat biaya logistik dan asuransi pengiriman menjadi lebih mahal. Akhirnya, harga di level konsumen yang ada di Timur Tengah kurang kompetitif.

"Jadi, ini tantangannya akan menjadi semakin susah dan sulit," ucap Bhima.

Bhima mengatakan efeknya juga akan dirasakan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) RI.

APBN RI akan terdampak karena harga minyak mentah yang mulai meningkat. Beban terhadap subsidi dan dana kompensasi pun makin meningkat.  

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan