Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah: Rumah Prefabrikasi Cocok untuk Percepatan Pembangunan Hunian
Pemerintah saat ini tengah mengejar target pembangunan sekitar satu juta unit rumah layak huni di wilayah pesisir, pedesaan, dan perkotaan.
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, melakukan kunjungan kerja ke pabrik Tatalogam Group yang berlokasi di kawasan industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung proses produksi rumah prefabrikasi dan menggali potensi pengembangannya sebagai solusi percepatan penyediaan hunian rakyat.
Didampingi oleh Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Kementerian PKP, Edward Abdurrahman, serta jajaran pejabat terkait, Wamen Fahri disambut oleh Komisaris Tatalogam Group, Wulani Wihardjono Rismono, Direktur PT Tatalogam Lestari Stephanus Koeswandi, dan jajaran manajemen PT Tatalogam Lestari serta PT Tata Metal Lestari.
Baca juga: Menteri Ara dan Fahri Hamzah Beda Pendapat Soal Rumah Subsidi 18 Meter: Melanggar Undang-undang
Dalam kunjungannya, rombongan meninjau fasilitas produksi pelapisan baja galvalume dan galvanis serta lini roll forming untuk atap dan profil baja ringan. Mereka juga berkesempatan melihat langsung rumah instan Domus, produk prefabrikasi unggulan PT Tatalogam Lestari.
“Saya lihat rumah yang disiapkan oleh Tatalogam ini sudah sangat cocok untuk program percepatan pembangunan hunian rakyat,” ujar Fahri Hamzah di sela-sela kunjungan.
Lebih lanjut, Fahri menjelaskan bahwa pemerintah saat ini tengah mengejar target pembangunan sekitar satu juta unit rumah layak huni di wilayah pesisir, pedesaan, dan perkotaan.
“Kami utamakan rumah vertikal. Dengan lahan yang terbatas, hunian bertingkat yang murah, cepat dibangun, dan sehat menjadi pilihan untuk menyelesaikan isu pemukiman perkotaan,” jelasnya.
Ia juga menambahkan pentingnya penataan kawasan kumuh dan wilayah pinggiran sungai.
Sementara itu, Direktur PT Tatalogam Lestari Stephanus Koeswandi menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah terhadap industri rumah prefabrikasi.
“Kami siap mendukung pemerintah dalam penyediaan hunian yang memenuhi standar teknis bangunan hunian tetap,” ujarnya.
Menurut Stephanus, sistem rumah modular berbasis baja ringan seperti Domus memiliki keunggulan dalam hal kecepatan pembangunan, efisiensi biaya, serta ketahanan terhadap gempa. Ia menekankan bahwa teknologi ini sangat potensial untuk mendukung program nasional penyediaan 3 juta rumah.
Ia juga mendorong adanya kolaborasi lebih erat antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri dalam merancang proyek percontohan (pilot project) rumah vertikal berbasis baja ringan.
“Tanpa regulasi yang akomodatif, inovasi tidak akan berkembang secara optimal,” tegasnya.
Sebagai informasi, rumah Domus buatan Tatalogam telah digunakan dalam berbagai proyek rehabilitasi dan relokasi bencana bekerja sama dengan BNPB.
Ribuan unit rumah tahan gempa telah dibangun di sejumlah wilayah seperti Cianjur, Pasaman, Luwuk Utara, Konawe Utara, Mamuju, dan Sumbawa sejak perusahaan berdiri pada tahun 1994.
PURVA Indonesia Hadir di Indo Build Tech 2025: Menyatukan Estetika, Kualitas, dan Kenyamanan |
![]() |
---|
Kemendikdasmen Kembangkan Superaplikasi Rumah Pendidikan untuk Digitalisasi Pembelajaran |
![]() |
---|
Pemerintah Resmi Naikkan Kuota KPR Rumah Subsidi Jadi 350 Ribu Unit |
![]() |
---|
Kisah Sukses UMKM Kuliner Kurma yang Tumbuh Bersama Rumah BUMN BRI Jakarta |
![]() |
---|
Dukung Program 3 Juta Rumah Pemerintah, Tahun Ini BNI Salurkan 25 Ribu Unit KPR PLPP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.