Rabu, 27 Agustus 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Trump Berlakukan Tarif Impor 32 Persen, Kadin: Bakal Memukul Sektor Padat Karya dan Berujung PHK

Penurunan daya saing karena tambahan tarif dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap penurunan ekspor

Editor: Sanusi
Ist
TARIF AS - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Saleh Husin, mengatakan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberlakukan tarif resiprokal (timbal balik) ke Indonesia sebesar 32 persen, bakal sangat berpengaruh terhadap daya saing produk ekspor Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Saleh Husin, mengatakan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberlakukan tarif resiprokal (timbal balik) ke Indonesia sebesar 32 persen, bakal sangat berpengaruh terhadap daya saing produk ekspor Indonesia.

"Tentu hal ini akan cukup berpengaruh terhadap daya saing produk ekspor Indonesia, mengingat AS adalah salah satu tujuan utama ekspor Indonesia," ujarnya, Selasa (8/7/2025). 

Data BPS menunjukkan bahwa di 2024 nilai ekspor Indonesia ke AS mencapai 28,18 miliar dolar AS, tumbuh sebesar 9,27 persen jika dibandingkan dengan ekspor di 2023. Kontribusinya pun cukup signifikan, yaitu mencapai 9,65 persen dari total ekspor Indonesia ke dunia. 

"Penurunan daya saing karena tambahan tarif dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap penurunan ekspor yang pada akhirnya akan berdampak kurang baik pada industri dalam negeri, khususnya yang berorientasi ekspor," kata Saleh.

Baca juga: Trump Tetapkan Tarif Impor 32 Persen, Istana: Masih Ada Ruang Diskusi, Airlangga Langsung ke DC

Saleh juga menjelaskan, tarif resiprokal tersebut juga akan berdampak pada industri dalam negeri, khususnya terhadap industri yang selama ini menjadikan AS menjadi tujuan ekspor utama. Tambahan tarif menyebabkan harga produk ekspor Indonesia menjadi relatif lebih mahal sehingga akan berdampak terhadap penurunan kinerja ekspor industri dalam negeri. 

"Hal ini tentunya akan mengurangi laba yang diperoleh industri dalam negeri, yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan terjadinya PHK," ujarnya.

Baca juga: Trump Labeli BRICS Anti-Amerika dan Ancam Tetapkan Tarif 10 Persen, Indonesia Sudah Kena 32 Persen

Saleh menjabarkan, tarif yang akan berlaku Agustus 2025 tersebut akan memukul sejumlah sektor, yaitu seperti tekstil dan produk tekstil (TPT), elektronik, alas kaki, dan perikanan. Umumnya, industri yang bersifat padat karya sehingga akan berpotensi menimbulkan PHK jika kondisi ini terus berlangsung.

Saleh menyarankan, diplomasi tetap perlu dilakukan dengan AS. Kemudian pemerintah perlu memberikan insentif atau bantuan kepada industri dalam negeri yang terdampak untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin timbul. 

Selain itu perlu menyusun strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasar AS dengan melakukan diversifikasi pasar ekspor. Pemerintah perlu mulai melakukan penjajakan dengan pasar-pasar nontradisional, seperti negara-negara di kawasan Afrika, Eropa Timur, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Asia Selatan. 

"Hal yang tidak kalah penting adalah dengan mengoptimalkan penyerapan produk di pasar dalam negeri, misalnya dengan kebijakan TKDN pada pengadaan pemerintah," ujarnya.

Berlaku Agustus

Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi memberlakukan tarif resiprokal (timbal balik) ke Indonesia sebesar 32 persen.

Angka tersebut tidak berbeda dibanding dari pengumuman yang sebelumnya dikeluarkan Donald Trump.

Tarif resiprokal merupakan kebijakan yang diambil Donald Trump untuk mengenakan tarif terhadap negara-negara yang dianggap memberlakukan hambatan perdagangan tinggi terhadap AS, termasuk Indonesia.

Dalam media sosial Truth Social miliknya, Donald Trump mengunggah langsung surat yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait dengan pengenaan tarif ini.

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan