Rabu, 13 Agustus 2025

Riset Ipsos: Keberhasilan AI Bergantung Pada Kualitas Data dan Tetap Butuh Sentuhan Manusia

Pemanfaatan kecerdasan buatan atau artificial untelligence (AI) kini tidak lagi hanya untuk mengejar kecepatan dan efisiensi

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Choirul Arifin/Tribunnews.com
OPTIMASI TEKNOLOGI AI - Hansal Savla, Managing Director Ipsos Indonesia (kanan) dan Dr. Nikolai Reynolds, Ipsos Global Head of Product Testing Ipsos di paparan hasil riset tentang optimasi pemanfaatan AI berjudul “Humanizing AI for Innovation Success” di Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2025. 

Menurutnya, kolaborasi antara AI dan keahlian manusia adalah pondasi dari inovasi yang berdampak dan berkelanjutan.

Pendekatan ini memastikan bahwa hasil analisis tidak hanya akurat secara teknis, tetapi juga benar-benar mencerminkan cara berpikir dan berperilaku manusia di dunia nyata.

AI Bergantung Pada Kualitas Data 

DIa juga menjelaskan bahwa AI hanya akan dapat menghasilkan data sebaik kualitas data yang digunakannya. Ipsos menekankan pentingnya data yang relevan, representatif, dan tetap valid seiring waktu. 

Jika data yang disodorkan tidak lengkap atau tidak akurat dapat menyebabkan kesalahan besar pada interpretasi oleh AI. Hal ini sudah terlihat dalam beberapa kasus, yang mengingatkan kita akan risiko serius jika AI bekerja dengan input berkualitas buruk.

AI dan Human In The Loop

Nikolai Reynolds menjelaskan, pentingnya peran periset dalam menjaga etika dan akurasi data yang disampaikan ke masyarakat. Pihaknya menerapkan prinsip “human in the loop” yang memastikan keterlibatan manusia di setiap tahap pengembangan dan penerapan AI.

Menurutnya, kolaborasi antara teknologi dan researcher berpengalaman menjadi kunci agar hasil analisis tetap akurat, etis, dan adaptif terhadap perubahan perilaku konsumen. Dengan pendekatan ini, AI bukan hanya alat analisis, tetapi mitra dalam menciptakan inovasi yang aman dan berdampak.

AI juga harus tetap tis dan berfokus pada manusia. Pihaknya menerapkan kerangka kerja yang dirancang untuk memastikan pengembangan AI tetap menjunjung tinggi keadilan, privasi, dan kepentingan konsumen.

Dengan demikian, AI dapat merespons kebutuhan masa depan tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar. Pada akhirnya, AI bukanlah tujuan akhir—AI adalah alat untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih baik, menciptakan pengalaman yang lebih personal, dan menghadirkan solusi yang lebih relevan. (tribunnews/fin)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan