Kamis, 9 Oktober 2025

Danantara Siapkan Reformasi Utang Proyek Kereta Cepat, Tak Hanya Restrukturisasi

Rosan Roeslani menegaskan pembenahan utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak akan berhenti pada tahap restrukturisasi. 

Dok. KCIC
UTANG KERETA CEPAT - proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang resmi beroperasi sejak 2 Oktober 2023 mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 19,54 triliun. 

- PT Jasa Marga (Persero) Tbk: 8,30 persen

- PT Perkebunan Nusantara I: 1,21 persen

Proyek ini memberikan tekanan besar terhadap kinerja keuangan PT KAI (Persero). Utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang ditanggung melalui konsorsium KCIC mencapai Rp 116 triliun atau sekitar 7,2 miliar dollar AS. Jumlah tersebut sudah termasuk pembengkakan biaya dan menjadi beban berat bagi PT KAI dan KCIC, yang masih mencatatkan kerugian pada semester I-2025.

KCIC juga harus membayar bunga pinjaman kepada CDB sekitar Rp 2 triliun per tahun. Manajemen PT KAI menyebut beban utang tersebut sebagai "bom waktu" karena berpotensi mengancam kelangsungan usaha perseroan.

Laba KAI Tergerus Kerugian Whoosh

Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2025 (unaudited) yang dipublikasikan di situs resmi PT KAI, entitas anak usaha KAI sekaligus pemegang saham terbesar di KCIC, yakni PT PSBI, mencatatkan kerugian sebesar Rp 4,195 triliun pada 2024.

Kerugian berlanjut pada semester I-2025, di mana PSBI kembali merugi sebesar Rp 1,625 triliun. Sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya, PT KAI harus menanggung kerugian sebesar Rp 951,48 miliar pada periode tersebut.

Sepanjang tahun 2024, saat PSBI mencatatkan kerugian Rp 4,19 triliun, PT KAI ikut menanggung kerugian sebesar Rp 2,24 triliun.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved