Technovation: Philip Morris Tegaskan Komitmen Inklusif untuk Transformasi Industri Tembakau
PMI ingin menekankan komitmen mereka bahwa inovasi bukan sekadar produk baru, tapi juga transformasi cara pandang kepada masa depan bebas asap.
TRIBUNNEWS.COM - Inovasi, tidak pernah berjalan mulus. Inovasi datang bersama skeptisisme, penolakan, bahkan dibenturkan dengan ideologi tertentu. Itulah tantangan-tantangan yang selalu muncul ketika inovasi atau perubahan kebiasaan digalakkan di berbagai belahan dunia.
President SSEA, MEA & CIS Region Philip Morris International (PMI) Fred de Wilde membuka Technovation: Smoke-Free by PMI dengan pernyataan yang menyihir para pendengar untuk merenungkan satu kata: inovasi.
Di hadapan para akademisi, jurnalis, dan pemangku kepentingan dari berbagai negara, Fred bicara bukan hanya dari segi teknologi, tapi mengajak para audiens untuk berani mengambil langkah nyata demi masa depan yang lebih baik.
Suasana forum Technovation yang digelar di W Hotel, Dubai, Rabu (8/10/2025) kemarin, lebih seperti ruang belajar yang dinamis. Dimulai dengan Fred, yang membuka forum dengan kalimat kuat tentang inovasi yang lebih sering dibenturkan dengan skeptisisme dan resistensi.
Dalam acara ini, PMI juga ingin menekankan komitmen mereka bahwa inovasi bukan sekadar produk baru, tapi juga transformasi cara pandang kepada kesehatan publik, sains, dan masa depan bebas asap.
“Setiap kali inovasi muncul, skeptisisme selalu datang. Namun ketika inovasi itu benar-benar melayani kebutuhan konsumen, pada akhirnya ia akan diterima pasar dan menjadi kebiasaan. Dan inilah yang sedang kami hadapi hari ini di industri tembakau,” kata Fred de Wilde membuka forum Technovation.
Fred juga menegaskan bahwa untuk bisa bergerak maju, setiap orang perlu punya keberanian menantang status quo, mempertanyakan asumsi lama dan melihat masa depan dengan cara yang objektif.
Pria asal Belgia itu memperkenalkan diri sebagai sosok yang pernah memimpin region Eropa selama 10 tahun lamanya. Dengan keberhasilan 10 persen perokok atau 13 juta orang di Eropa telah beralih ke produk bebas asap milik PMI.
Kemudian, Fred de Wilde ditugaskan di region baru yakni South and South-east Asia (SSEA), Middle East & Africa (MEA) dan Commonwealth of Independent States (CIS). Setelah berkeliling mulai dari Indonesia, Filipina, Vietnam, India, Turki, Timur Tengah hingga Afrika Selatan, ia menyadari bahwa dunia ini tidak bisa lagi dipandang melalui ‘kacamata barat’.
“Saya pun sadar bahwa masa depan dunia dan ekonomi global sebenarnya ada di Global South atau negara-negara berkembang. Karena itu, tantangan kami adalah membawa inovasi yang telah berhasil di dunia Barat ke kawasan ini. Dan kami telah mencapai kemajuan yang baik,” jelas Fred.
Tantangan Produk Bebas Asap di Negara Berkembang
Fred de Wilde juga menyebutkan bahwa 80 persen dari total perokok dunia berada di negara-negara berkembang. Namun untuk membawa produk alternatif bebas asap ke negara-negara berkembang selalu punya tantangan berbeda ketimbang negara-negara Eropa.
“Membawa produk inovasi bebas asap ke negara-negara berkembang punya tantangan tersendiri. Mereka (para perokok dewasa) yang masih belum menyadari risiko kesehatan, dan hambatan ekonomi seringkali membatasi akses terhadap teknologi baru. Biaya awal yang tinggi bisa terasa memberatkan, tetapi dengan mengembangkan portofolio produk yang beragam, kami berupaya agar pilihan bebas asap dapat diakses oleh seluruh perokok dewasa dari semua tingkat pendapatan,” cerita Fred.
Sejak 10 tahun terakhir, PMI memang terus berkomitmen untuk menjalankan misi mereka untuk mewujudkan masa depan bebas asap. Berbagai macam portfolio produk telah dilahirkan, mulai dari IQOS, Bonds by IQOS, VEEV dan kantong nikotin ZYN.
Hadirnya berbagai inovasi produk ini bertujuan untuk memberikan banyak pilihan kepada para perokok dewasa yang memutuskan untuk tetap menggunakan produk tembakau dan nikotin, dengan mengurangi proses pembakaran.
“Misi kami jelas — tidak seorang pun boleh tertinggal dalam perjalanan menuju masa depan bebas asap. Dengan memahami kebutuhan lokal dan daya beli masyarakat, kami berupaya menghadirkan alternatif yang lebih baik bagi seluruh perokok dewasa ,” pungkas Fred.
Sebelum menutup panel diskusi, Fred de Wilde juga mengajak semua pihak untuk bisa berkolaborasi dan transparan membuka seluas-luasnya akses tentang produk bebas asap untuk para perokok dewasa yang ingin beralih.
“Tapi sekali lagi, kami tidak bisa melakukannya sendiri. Karena itu, kami mengharapkan dukungan semua pihak, melalui komunikasi transparan dan kolaborasi bersama. Saya yakin kita bisa membantu banyak orang di kawasan ini untuk memahami, mencoba dan bersama-sama mewujudkan masa depan bebas asap,” tutupnya.
| Mahasiswa UNHAS Manfaatkan Lalat Buah untuk Temukan Terapi Alami Kecanduan Alkohol |
|
|---|
| UMM Gelar Olimpiade Sains Nasional 2025, Jadi Ajang Adu Inovasi dan Logika Pelajar Nasional |
|
|---|
| PKM Kemendikti Saintek Dorong Inovasi Pembelajaran SD Berbasis Teknologi |
|
|---|
| Transformasi Keuangan Jasa Raharja: Sentralisasi Transaksi Resmi Berlaku, Perkuat Layanan Publik |
|
|---|
| Pemkab Brebes Jateng Genjot Perbaikan Layanan Kesehatan dan Pendidikan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.