Menkeu Purbaya dan Kiprahnya
Menkeu Purbaya Ungkap Penyebab Soeharto Bertahan Pimpin Indonesia Selama 32 Tahun
Pengendalian inflasi dapat mendorong bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia (BI), untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan.
Ringkasan Berita:
- Inflasi berperan dalam menjaga stabilitas sosial dan politik.
- Inflasi sangat penting untuk meningkatkan popularitas pemimpin daerah.
- BI menetapkan kebijakan suku bunga dengan mempertimbangkan tingkat inflasi yang terjadi.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap alasan pentingnya menjaga angka inflasi, sebagaimana pernah dijalankan era Presiden Soeharto selama memimpin.
Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam periode waktu tertentu, yang menyebabkan penurunan daya beli uang.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) September 2025 tercatat 0,21 persen (month to month) secara bulanan. Secara tahunan atau year on year terjadi 2,65 persen.
Adapun, inflasi tahun kalender 1,82 persen (year to date/ytd).
Baca juga: Mendagri Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Cabai dan Ayam Ras yang Picu Peningkatan Inflasi Pangan
Menurut dia, pengendalian inflasi juga berperan dalam menjaga stabilitas sosial dan politik.
Ia menilai hal itu menjadi salah satu faktor yang membuat Soeharto mampu menjabat sebagai presiden selama 32 tahun.
"Inflasi itu bisa menjaga stabilitas sosial politik. Jadi salah satu rahasia kenapa Pak Harto bisa bertahan 32 tahun adalah beliau bisa menjaga stabilitas harga beras utamanya, [komoditas] yang lain akan ikut harga beras," kata Purbaya di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
Diketahui, Soeharto mulai memimpin Indonesia menjadi Presiden sejak 1967 dan lengser pada 1998, di mana kuatnya tekanan publik.
Purbaya pun menyimpulkan bahwa inflasi sangat penting untuk meningkatkan popularitas pemimpin daerah.
Jika di daerah tersebut memiliki harga yang terkendali, dia bilang di pemilu yang akan datang, pemimpinnya bisa terpilih lagi.
"Kalau bapak ibu bisa menangani harga di daerah, hampir pasti bisa kepilih lagi tanpa embel-embel yang lain. Jadi, perut masih merupakan alat politik utama di Indonesia," ujar Purbaya.
Purbaya menuturkan bahwa pengendalian inflasi dapat mendorong bank sentral, dalam hal ini Bank Indonesia (BI), untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan.
Ia menjelaskan bahwa BI menetapkan kebijakan suku bunga dengan mempertimbangkan tingkat inflasi yang terjadi.
"Biasanya sih bunganya berapa persen di atas inflasi. Jadi, kalau inflasinya misalnya 7, dia bunga acuannya bisa 8 atau lebih sedikit. Itu bunga acuan. Bunga pinjamannya lebih tinggi lagi," ucap Purbaya.
Jika pemerintah mampu menjaga inflasi tetap stabil, maka suku bunga acuan yang ditetapkan BI dapat menurun. Penurunan suku bunga pada akhirnya bisa mendorong pertumbuhan perekonomian.
"Kalau inflasi bisa terus-terusan 2,5, BI harus dipaksa pelan-pelan menurunkan bunga acuannya ke 3,5. Harusnya bunga pinjaman juga turun mungkin ke 7 atau lebih rendah lagi," kata Purbaya.
"Kalau itu yang terjadi maka ekonomi kita bisa tumbuh lebih cepat lagi atau paling enggak bisa bersaing dengan negara lain karena di Malaysia bunga pinjaman paling 5 persen," sambungnya.
Ia menekankan pentingnya menjaga inflasi agar tetap terkendali. Selain dapat menurunkan harga bahan pokok, inflasi yang terjaga juga dapat menurunkan suku bunga yang kelak dapat membantu dunia usaha.
Dengan begitu, perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh, sekaligus meningkatkan daya saing terhadap negara-negara tetangga.
Menkeu Purbaya dan Kiprahnya
| Menkeu Purbaya Dilirik PAN Jadi Kader, Pengamat: Citra Purbaya Bisa Turun Jika Setuju Gabung |
|---|
| Purbaya Berantas Kejahatan Misinvoicing, Disebut Langkah Berani Tegakkan Keadilan Ekonomi Nasional |
|---|
| Gaya Koboi Purbaya Dikritik Hasan Nasbi, Pengamat: Selama Presiden Nggak Marah Pasti Solid-solid Aja |
|---|
| Pakar Sarankan Pihak Lain Mundur Jika Terganggu dengan Kinerja Purbaya |
|---|
| Menkeu Purbaya: PPN Turun 1 Persen Negara Hilang Rp 70 Triliun |
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/tribunnews/foto/bank/originals/presiden-soeharto-saat-berkuasa-gambar-diambil-pada-15-januari-1998.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.