Rabu, 29 Oktober 2025

Menkeu Purbaya dan Kiprahnya

Menkeu Purbaya: PPN Turun 1 Persen Negara Hilang Rp 70 Triliun

Tarif PPN sempat diusulkan naik hingga 12 persen, namun akhirnya pemerintah memutuskan hanya menaikkan ke 11 persen.

Tribunnews/Endrapta
PENURUNAN PPN - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Tarif PPN sempat diusulkan naik hingga 12 persen, namun akhirnya pemerintah memutuskan hanya menaikkan ke 11 persen. 
Ringkasan Berita:
  • Tarif PPN sempat diusulkan naik hingga 12 persen, namun akhirnya pemerintah memutuskan hanya menaikkan ke 11 persen.
  • Pemerintah akan mengevaluasi kemampuan sistem perpajakan yang baru. 
  • Hasil evaluasi itu akan menjadi dasar apakah penurunan PPN realistis atau justru berisiko menambah defisit.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, penurunan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen akan berdampak terhadap penerimaan negara.

Tarif PPN sempat diusulkan naik hingga 12 persen, namun akhirnya pemerintah memutuskan hanya menaikkan ke 11 persen.

Saat ini muncul kembali wacana agar tarif itu diturunkan ke 9 persen atau 8 persen.

Baca juga: Sebelum Jabat Menkeu, Purbaya Sempat Mikir PPN Bisa Turun Jadi 8 Persen, Kini Berubah

"Tapi begitu jadi menteri keuangan Setiap 1 persen turun saya kehilangan pendapatan Rp70 triliun. ‎Wah rugi juga nih Jadi kita pikir-pikir," ujar Purbaya saat acara Sarasehan 100 Ekonom di Menara Bank Mega, Selasa (28/10/2025).

Purbaya mengakui, secara pribadi ia juga sempat setuju dengan ide penurunan tarif tersebut.

Namun setelah melihat langsung kondisi fiskal, ia menilai kebijakan itu tak bisa diambil secara terburu-buru.

"Saya hitung dulu sebetulnya kondisi Kemampuan kita yang mengumpulkan tax sama cukai Seperti apa sih, kalau sistemnya diperbaiki," terang Purbaya.

Ia menyebut, dalam dua triwulan ke depan atau sekitar akhir kuartal pertama tahun depan, pemerintah akan mengevaluasi kemampuan sistem perpajakan yang baru. 

Hasil evaluasi itu akan menjadi dasar apakah penurunan PPN realistis atau justru berisiko menambah defisit.

‎"‎Saya akan perbaiki, sekarang sampai 2 triwulan ke depan ya, mungkin akhir triwulan akhirnya pertama saya sudah lihat," kata Purbaya.

"Dari situ saya bisa ukur sebetulnya potensi saya berapa sih yang real, nanti kalau saya turunkan, kurangnya berapa, dampak pertumbuhan ekonominya berapa," imbuhnya menegaskan.

Meski dikenal blak-blakan, Purbaya mengaku tidak akan mengambil keputusan tanpa perhitungan matang.

"Jadi walaupun saya sembarangan kayak koboy enggak, saya pelit dan hati-hati. Kalau jeblok nanti diatas 3 persen defisit saya," tegas dia.
 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved