Minggu, 9 November 2025

Perjanjian Dagang RI-Uni Eropa Berlaku Januari 2027, Hapus 98 Persen Tarif Barang

Kesepakatan perjanjian dagang Indonesia–Uni Eropa (IEU–CEPA) ditargetkan mulai diimplementasikan pada 1 Januari 2027.

Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
dok.
PERJANJIAN IEU CEPA - Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti di acara CSIS Strategic Dialogue bertema “Trade and Competitiveness in a Changing Global Landscape: Building a Stronger Economic Partnership Between Europe and Indonesia” di Jakarta, Selasa (4/11/2025).  

Ringkasan Berita:
  • Perjanjian dagang Indonesia–Uni Eropa (IEU–CEPA) akan mulai diimplementasikan pada 1 Januari 2027.
  • IEU-CEPA jakan membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk asal Indonesia ke Eropa serta memperkuat kepastian berusaha.
  • Total nilai perdagangan Indonesia–UE mencapai 30,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2024 dengan tren naik 6,2 persen.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA) ditargetkan mulai diimplementasikan pada 1 Januari 2027.

Melalui perjanjian ini, Indonesia dan Uni Eropa berkomitmen menghapus lebih dari 98 persen tarif barang.

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti mengungkap IEU-CEPA juga akan membuka akses pasar yang lebih luas serta memperkuat kepastian berusaha di tengah meningkatnya proteksionisme global.

"Jika kita ingin memperkuat perdagangan dan daya saing, kita harus menghadapi proteksionisme dengan kolaborasi yang lebih dalam," katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (7/11/2025).

"IEU–CEPA adalah bukti nyata bahwa kerja sama dapat membangun kepercayaan, menciptakan kepastian usaha, dan memastikan tidak ada pihak yang dirugikan,” jelasnya.

Roro menilai Indonesia dan Uni Eropa masih memiliki potensi bisnis yang dapat dimaksimalkan.

Kementerian Perdagangan mencatat, total perdagangan Indonesia–UE mencapai 30,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2024 dengan tren naik 6,2 persen.

Selain perdagangan, Uni Eropa tercatat sebagai sumber investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) terbesar keenam bagi Indonesia dengan total investasi mencapai 3,5 miliar dolar AS.

Lebih jauh, Ia menekankan bahwa IEU–CEPA bukan sekadar perjanjian perdagangan, tetapi juga bentuk kemitraan strategis yang berlandaskan nilai bersama, yaitu kerja sama, keberlanjutan, dan pertumbuhan inklusif.

"Perjanjian ini menciptakan mekanisme yang transparan untuk memastikan perdagangan berjalan adil dan melindungi kepentingan semua pihak dari risiko kebijakan proteksionisme sepihak," ujar Roro.

Perdagangan dan Isu Perubahan Iklim

Dalam kesempatan tersebut, Roro juga menyoroti pentingnya menyeimbangkan antara perdagangan dan isu perubahan iklim.

Menurut dia, dunia kini menghadapi tantangan ganda, yaitu menjaga pertumbuhan ekonomi sekaligus memastikan keberlanjutan lingkungan.

Baca juga: Prabowo Umumkan Rencana Perjanjian Dagang dengan Afrika Selatan, Bahas CEPA dan BRICS

Ia menekankan perlunya dukungan bagi negara berkembang seperti Indonesia agar dapat menjalankan transisi hijau tanpa mengorbankan kemajuan ekonomi dan arus perdagangan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved