Kamis, 13 November 2025

KPK Temukan Dugaan Tanah Negara Dijual untuk Pengadaan Lahan Whoosh, Menteri ATR: Belum Tahu

Nusron Wahid merespons mengenai adanya temuan oleh KPK, mengenai indikasi lahan negara ikut dijual dalam proyek Whoosh

Endrapta Pramudhiaz
LAHAN NEGARA DIJUAL - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid ketika ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025). Ia merespons mengenai adanya temuan oleh KPK mengenai indikasi lahan negara ikut dijual oleh oknum dalam pengadaan lahan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh. Dok: Endrapta Pramudhiaz 
Ringkasan Berita:
  • Nusron Wahid merespons mengenai adanya temuan oleh KPK, mengenai indikasi lahan negara ikut dijual oleh oknum dalam pengadaan lahan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
  • Kementerian ATR/BPN siap memberikan seluruh data Whoosh yang dibutuhkan jika diminta KPK

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid merespons mengenai adanya temuan oleh KPK, mengenai indikasi lahan negara ikut dijual oleh oknum dalam pengadaan lahan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.

Nusron mengaku belum mengetahui hal tersebut. Menurut dia, hal tersebut lebih baik diserahkan kepada KPK untuk diteliti.

"Wah, aku belum tahu tuh. Ya biarin aja nanti KPK-nya untuk menjelaskan, biar diteliti oleh KPK dulu," katanya ketika ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).

Meski begitu, ia memastikan Kementerian ATR/BPN siap memberikan seluruh data yang dibutuhkan jika diminta lembaga antirasuah tersebut.

Baca juga: Skema Pembayaran Utang Kereta Cepat Whoosh Ternyata Belum Final

Ia sendiri meyakini pengadaan tanahna pasti sudah melalui prosedur yang ketat.

"Kami prinsipnya sebagai ATR/BPN, kalau dimintain data ya kami sampaikan. Kami katakan itu saja. Tapi pengadaan tanah, ya kan, itu pasti sudah melalui prosedur yang ketat," ujar Nusron.

"Biasanya kalau soal harga, harga itu pakai appraisal. Kalau enggak terjadi kesepakatan appraisal, ngotot konsinyasi. Begitu biasanya," jelasnya.

Sebelumnya, Plt Deputi Penindakan dan Ekskusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan ada indikasi lahan negara ikut dijual oleh oknum dalam pengadaan lahan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.

Tanah milik negara itu diperjualbelikan kepada negara, dengan tujuan oknum tersebut mendapatkan untung.

Padahal, proyek Whoosh adalah proyek pemerintah, di mana negara seharusnya tidak membayar untuk lahan yang merupakan miliknya.

"Jadi kami tidak sedang mempermasalahkan Whoosh itu, tapi kita dengan laporan yang ada ini adalah, ada barang milik negara yang dijual kembali kepada negara, dalam pengadaan tanahnya ini," jelas Asep, Senin (10/11/2025).

"Tanah-tanah milik negara, seharusnya ini proyek pemerintah, proyek negara, ya harusnya tidak bayar," imbuh dia.

Asep juga menyebut adanya dugaan mark up harga dalam proses pembebasan lahan.

Ia mengatakan, mark up harga pembebasan lahan menjadi motif bagi oknum-oknum untuk mengambil keuntungan pribadi dari peoyek Whoosh.

"Yang kami ketahui, ini sedikit mungkin karena ini masih penyelidikan, materinya itu terkait dengan lahan sebetulnya."

"Jadi bukan masalah prosesnya, (tapi) terkait dengan pembebasan lahan," kata Asep."

"Misalkan pengadaan lahan nih, yang harusnya di harga wajarnya 10, lalu dia jadi 100. Kan jadi nggak wajar tuh, kembalikan dong, negara kan rugi," lanjutnya.

Baca juga: KPK Temukan Dugaan Tanah Negara Dijual untuk Proyek Whoosh, Ada Mark Up Harga

Meski demikian, KPK belum bisa menjelaskan secara detail, lahan mana saja yang saat ini tengah diperiksa.

"Apakah yang di Halim, yang dari Jakarta? Kan tancapnya tiang-tiang tuh sampai Bandung, nah ataukah yang di Bandung itu di Tegalluar? Tegalluar itu juga sudah sampai ke arah Cileunyi, apakah yang di sana? Ya, nanti kita sama-sama tunggu ya," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved