Permintaan Sertifikat Halal Meningkat di Cina dan Eropa, BPJPH: Tak Sekadar Menjadi Urusan Agama
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mencatat telah menerbitkan lebih dari 3 juta sertifikat halal.
Ringkasan Berita:
- BPJPH telah menerbitkan lebih dari 3 juta sertifikat halal, mencakup sekitar 10 juta produk di Indonesia.
- Sertifikat halal kini dianggap sebagai instrumen penting ekonomi syariah, bukan hanya urusan agama, tetapi juga untuk meningkatkan daya saing produk dan memperluas akses pasar.
- Permintaan sertifikat halal meningkat di tingkat global, termasuk dari Cina dan Eropa yang mulai menjadikannya standar perdagangan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mencatat telah menerbitkan lebih dari 3 juta sertifikat halal.
Sertifikat halal ini mencakup sekitar 10 juta produk di seluruh Indonesia.
Deputi Bidang Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH, Mamat S. Burhanudin, mengatakan sertifikasi halal kini menjadi instrumen penting dalam penguatan ekonomi syariah.
"Sertifikat halal ini bagian dari instrumen keterkewajiban untuk mengikut indikasi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia,” ujar Mamat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Mamat pada ToT Ekonomi dan Keuangan Syariah yang digelar Forjukafi dan BI di Jakarta.
Menurut Mamat, sertifikat halal saat ini tidak lagi sekadar urusan agama, tetapi telah berkembang menjadi kebutuhan ekonomi, termasuk untuk memperluas akses pasar.
"Jadi disertifikat halal ini untuk bisa bersaing dengan produk-produk yang lain. Jadi sekarang ini mulai disertifikat halal bukan urusan agama, tetapi sekarang menjadi urusan ekonomi," katanya.
Di tingkat global, Mamat menjelaskan bahwa permintaan sertifikat halal juga meningkat. Negara-negara seperti Cina dan kawasan Eropa disebut sudah melihat sertifikasi halal sebagai standar penting dalam perdagangan.
Menurut data State of Global Islamic Report 2024/2025, Indonesia saat ini menempati posisi ketiga dalam ekonomi syariah dunia.
Sementara itu, Ketua Umum Forjukafi Wahyu Muryadi, , menegaskan pentingnya peran jurnalis dalam mengakselerasi ekonomi syariah di Indonesia.
"Media memiliki peran strategis sebagai penggerak perubahan. Kami percaya bahwa melalui pemberitaan yang akurat, transparan, dan edukatif, jurnalis dapat meningkatkan literasi ekonomi syariah dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya wakaf, zakat, dan produk halal dalam pembangunan ekonomi Indonesia,” ujar Wahyu.
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Imam Hartono mengatakan ekonomi syariah sudah menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional.
| Jelang SEA Games 2025, Wushu Indonesia Pasang Target Realistis 3 Medali Emas |
|
|---|
| Ultras Garuda Geruduk Kantor PSSI: Bentangkan Spanduk "Erick Thohir Out!" |
|
|---|
| Kunci Jawaban LKS Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 33 34: Pengertian Berita |
|
|---|
| Rapor 3 Striker Timnas U22 Indonesia Jelang Hadapi Mali: Mauro, Hokky hingga Jens Raven |
|
|---|
| BNI Sabet 2 Penghargaan di ICXA 2025, Berkat Inovasi Digital dan Transformasi Layanan |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.