Rabu, 19 November 2025

Pedagang Baju Thrifting Dipersilakan Pilih 1.300 Merek Lokal untuk Berjualan Kembali

Kementerian UMKM dan para pemilik produk lokal tengah merumuskan skema bisnis paling ideal.

Diaz/Tribunnews
PEDAGANG THRIFTING - Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Temmy Satya Permana di kantor Kementerian UMKM, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025). Ia mengungkap Kementerian UMKM tengah menyiapkan 1.300 merek lokal untuk menjadi alternatif dagangan bagi para pedagang baju thrifting.  

Ringkasan Berita:
  • 1.300 merek lokal disiapkan menjadi alternatif dagangan bagi para pedagang baju thrifting.
  • Pemerintah berharap para pedagang bersedia beralih menjual produk lokal.
  • Kementerian UMKM dan para pemilik produk lokal tengah merumuskan skema bisnis paling ideal.

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyiapkan 1.300 merek lokal untuk menjadi alternatif dagangan bagi para pedagang baju thrifting.

Merek-merek ini dapat dipilih pedagang baju thrifting untuk kemudian dijual kembali sebagai produk pengganti.

Langkah ini diambil seiring upaya pemerintah menertibkan perdagangan pakaian impor bekas yang banyak beredar di sejumlah pusat penjualan seperti Pasar Senen, Jakarta, dan Pasar Gedebage, Bandung, Jawa Barat.

Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM Temmy Satya Permana menjelaskan para pedagang nantinya bisa menjadi reseller maupun distributor resmi.

Baca juga: Baju Bekas Hasil Impor Akan Dicacah, Begini Tanggapan Menteri UMKM

"Mereka nanti B2B (business-to-business) dengan para pemilik brand itu, entah mau jadi reseller atau mau jadi distributornya atau kita tawarkan mereka bikin mereka sendiri nanti," katanya di kantor Kementerian UMKM, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).

Temmy mengatakan pihaknya akan bertemu perwakilan pedagang dari Pasar Senen dan Pasar Gedebage.

Ia berharap para pedagang bersedia beralih menjual produk lokal sebagai pengganti barang thrifting yang selama ini mereka pasarkan.

"Doain saja mudah-mudahan ini berjalan dengan baik dan tidak ada penolakan dari teman-teman pedagang," ujar Temmy.

Dari sisi pengusaha, sejumlah brand lokal besar disebut sudah menyatakan siap berkolaborasi.

Saat ini, Kementerian UMKM dan para pemilik produk lokal tengah merumuskan skema bisnis paling ideal agar kerja sama dapat berjalan menguntungkan kedua pihak.

Contohnya seperti paket penjualan yang variatif yang masing-masing memiliki varian produk dan kuantitas berbeda. Harganya juga akan bervariasi untuk tiap paketnya.

"Bisnis harus saling menguntungkan tidak boleh saling merugikan. Kami ingin barang-barang dari brand lokal ini semakin banyak dijual di pasar. Teman-teman yang menjual juga merasakan bahwa ini produknya bakalan jalan nih kalau dijual," ucap Temmy.

Sebagai informasi, pemerintah akan mendorong penjualan pakaian buatan lokal untuk menggantikan pakaian bekas yang marak dijual pedagang di Pasar Senen Jakarta Pusat dan Pasar Gede Bage, Bandung.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan rencana tersebut usai bertemu Menteri Perdagangan Budi Santoso, di Kementerian Perdagangan, Senin (17/11/2025).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved