KTT G20 Johannesburg, Menko Airlangga Klaim Afrika Benua Masa Depan
Afrika dianggap sebagai benua masa depan dengan pertumbuhan cepat, potensi strategis yang mendukung industrialisasi dan stabilitas ekonomi global.
Ringkasan Berita:
- Afrika kini dipandang sebagai benua masa depan berkat pertumbuhan cepat hingga stabilitas ekonomi global.
- Seperti dilakukan Indonesia, Afrika Selatan turut mendorong inklusi dan peran lebih besar Global South dalam tata kelola ekonomi global.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Afrika kini dipandang sebagai benua masa depan berkat pertumbuhan cepat hingga stabilitas ekonomi global.
Menurut Airlangga, apa yang dimulai Indonesia pada KTT G20 tahun 2022 lalu, kembali diperkuat Afrika Selatan terutama dalam mendorong inklusi dan peran lebih besar Global South dalam tata kelola ekonomi global.
KTT G20 adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang mempertemukan para kepala negara dan kepala pemerintahan dari kelompok negara G20 atau Group of Twenty.
G20 merupakan forum kerja sama ekonomi yang beranggotakan 19 negara + Uni Eropa ditambah Uni Afrika yang baru resmi menjadi anggota tetap. Anggota G20 mencakup negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia baik negara maju maupun berkembang.
"Afrika ini dianggap sebagai benua masa depan dengan pertumbuhan cepat, potensi strategis, yang mendukung industrialisasi, pemahaman berkelanjutan, dan stabilitas ekonomi global," kata Menko Airlangga saat Konferensi Pers KTT G20 secara virtual, Minggu (23/11/2025).
Menko Airlangga menyampaikan, pada KTT G20 di Johannesburg Afrika ini sebanyak 37 kepala negara dan pemerintahan hadir, termasuk PBB serta pimpinan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia.
Menurut dia, pertemuan KTT G20 ini bersejarah karena untuk pertama kalinya berlangsung di benua Afrika di bawah presidensi Afrika Selatan.
Presidensi Afrika Selatan mengangkat tema solidarity, equality dan sustainability yang sekaligus menandai berakhirnya kepemimpinan beruntun negara-negara Global South di G20.
"Ini menandai berakhirnya estafet kepemimpinan Global South di G20 yang dimulai dari kepemimpinan Indonesia di tahun 2022, dilanjutkan oleh India, Brasil, dan tahun ini Afrika Selatan," ucap Airlangga.
"Dengan demikian seluruh negara KTT G20 ini telah menuntaskan perannya sebagai tuan rumah dan berkontribusi nyata terhadap keberlanjutan Forum G20," imbuhnya.
Baca juga: Menko Airlangga Pamer 1 Tahun Pemerintahan Prabowo: Ekonomi Tumbuh Dibandingkan Negara G20
Di sisi lain, Menko Airlangga juga mengungkap serangkaian kehadiran Indonesia yang diwakili oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Airlangga bilang, Wapres Gibran telah menghadiri dua sesi pembahasan yakni ekonomi inklusif dan pembiayaan pembangunan, serta pengurangan risiko bencana, perubahan iklim, transisi energi dan sistem pangan.
Baca juga: Lestari Summit 2025: Indonesia di Lima Besar G20 dengan Kemajuan SDGs Tercepat
"Dalam pidatonya Bapak Wakil Presiden menyampaikan beberapa poin penting, yang pertama pertumbuhan perekonomian global harus kuat, adil, dan inklusif, dengan pembiayaan internasional yang mudah diakses, dapat diprediksi, setara khususnya bagi negara-negara berkembang," kata Airlangga.
"Upaya-upaya ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain penghapusan hutang, mekanisme pembiayaan yang inovatif, pembiayaan campuran, dan transisi hijau," sambungnya.
Sumber: Tribunnews.com
| Gibran Akan Berpidato Selama 4 Menit di KTT G20 Afrika Selatan |
|
|---|
| Pidato Berbahasa Inggris Gibran Dapat Applause di Forum CEO Indonesia–Afrika |
|
|---|
| Gibran Tiba di Afsel Hadiri KTT G20: Kenakan Jas Serta Peci Hitam, Disambut Tari Pantsula |
|
|---|
| Seskab Teddy Buka Suara soal Wapres Gibran Wakili Prabowo Hadiri KTT G20 di Afrika Selatan |
|
|---|
| Penugasan dari Prabowo, Wapres Gibran Bertolak ke Afsel Hadiri KTT G20 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.