Minggu, 24 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

Suhu di Makkah Mencapai 50 Derajat, Menag Imbau Jemaah Haji Simpan Energi untuk Puncak Haji

Jemaah haji diimbau untuk melakukan penyesuaian, misalnya dengan menjaga cairan tubuh, perbanyak minum serta simpan energi atau tenaga mengingat saat

Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNTIMUR/MEDIA CENTRE HAJI/MANSUR AMIRULLAH
SUASANA MASJIDIL HARAM - Suasana Masjidil Haram di kota Makkah Arab Saudi Jumat (9/5/2025). Terlihat area tawaf di tempat jemaah haji seluruh dunia melakukan tawaf (mengelilingi Kakbah) sebanyak 7 kali. Jemaah haji Indonesia dijadwalkan datang dari Madinah mulai masuk Mekah Sabtu 10 Mei hari ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar mengimbau kepada jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Arab Saudi utamanya di Makkah yang diperkirakan mencapai 50 derajat celcius.

"Cuaca di Arab Saudi sangat ekstrem, suhu di Makkah saat ini 50 derajat celcius. Jadi ini persoalan serius, bagi kita orang Indonesia," kata Nasaruddin Umar saat konferensi pers di kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Kamis (29/5/2025).

Jemaah haji diimbau untuk melakukan penyesuaian, misalnya dengan menjaga cairan tubuh, perbanyak minum serta simpan energi atau tenaga mengingat saat ini belum memasuki hari puncak haji.

"Diimbau untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian diri seperti misalnya telah diumumkan oleh panitia-panitia kita, diimbau agar terus minum untuk menjaga cairan tubuh dan saving energy ya, karena ini kan belum hari H-nya," kata Nasaruddin.

Nasaruddin mengingatkan kepada para jemaah haji agar tidak mengejar ibadah sunnah, namun pada akhirnya kelelahan saat waktunya puncak haji.

"Jangan sampai mau arbain di Madinah atau umrah sunnah di Makkah, tapi nanti pada saat hari H-nya kolaps. Kita sudah mengimbau kepada jemaah haji kita untuk saving energy untuk hari H-nya haji," imbau Nasaruddin.

Baca juga: Menag Sebut Kerajaan Arab Saudi Ingin Jemaah Haji Indonesia Jadi Contoh Bagi Negara Lain

Nasaruddin mengatakan sejak dimulainya operasional haji tanggal 1 Mei lalu, tercatat sudah 482 kloter yang berangkat ke Tanah Suci.

Dengan jumlah jemaah haji reguler 180.734 orang terdiri dari 105.085 perempuan atau 55 persen dan 84.969 laki-laki atau 45 persen.

Dimana jumlah jemaah haji perempuan lebih banyak dari laki-laki.

Selain itu, ada 15.033 jemaah haji khusus yang sudah tiba di Tanah Suci.

Operasional layanan jemaah haji di Madinah, pada masa kedatangan pertama sudah berakhir di Madinah.

"Pada tanggal 25 Mei kemarin seluruh jemaah haji di Madinah sudah bergerak ke Kota Suci Makkah dan saat ini seluruh jemaah terkonsentrasi di Makkah untuk mengikuti puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina," kata Nasaruddin.

Para jemaah itu sudah menunaikan ibadah umrah.

Nasaruddin mengatakan sebagaimana Indonesia, Saudi Arabia juga telah menetapkan 1 Dzulhijjah pada 28 Mei 2025, sehingga wukuf di Arafah nanti akan berlangsung pada Kamis 5 Juni 2025.

Konferensi pers ini juga diikuti langsung oleh Tim Media Center Haji (MCH 2025) Daerah Kerja Bandara saat rapat koordinasi bersama Ismail Cawidu Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media, atau Hubungan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya Manusia didampingi Andi Salman Maggalatung, Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Hukum, HAM dan Kerukunan Umat Beragama di ruang rapat Hotel Diwan Al Aseel, Jeddah.

Jaga Barang Bawaan

Sementara itu Kepala Daker Bandara, Abdul Basir sebelumnya kembali mengingatkan jemaah haji untuk menjaga barang bawaannya secara mandiri.

"Kepada para jemaah haji yang belum berangkat ketika tiba di Bandara Jeddah agar menjaga barang bawaan secara mandiri, termasuk barang bawaan berupa tas paspor agar jemaah menjaga dengan sebaik-baiknya," kata Abdul Basir kepada Media Center Haji (MCH 2025) termasuk Tribunnews.com, Rabu (28/5/2025) petang Waktu Arab Saudi.

Hal ini kembali diingatkan Basir lantaran masih ditemukannya jemaah pada pas keluar dari bandara mereka tidak membawa paspor.

Paspor itu terkadang dititipkan kepada jemaah lain atau tertinggal saat pemeriksaan x ray.

"Sehingga kami imbau kepada seluruh jemaah, terutama kepada para petugas yang mendampingi di dalam kloter untuk bisa menyampaikan kepada mereka bahwa barang bawaan terutama paspor harus dijaga dengan sebaik-baiknya untuk menghindari penundaan layanan yang ada di bandara," pesan Basir.

Selain itu PPIH atau petugas haji juga masih menemukan jemaah yang belum berihram secara lengkap.

Ada yang masih mengenakan sepatu bagi laki-laki atau juga masih memakai celana atau memakai kaos.

"Kami imbau jemaah sudah menggunakan ihramnya sebelum mendarat di Bandara Jeddah," ujarnya.

Closing Date Kedatangan Jemaah

Sementara itu Sabtu (31/5/2025) akan menjadi hari terakhir penerbangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua ke Tanah Suci, Arab Saudi.

Para jemaah di penerbangan terakhir itu dijadwalkan akan tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah, pada Minggu (1/6/2025) dini hari.

Terkait hal itu, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir mengatakan Daker Bandara akan melakukan persiapan seperti biasanya.

Tak ada yang berbeda terkait pelayanan terhadap jemaah haji pada penerbangan terakhir ini.

"Jemaah nanti kita berangkatkan ke Makkah sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Wukalla. Setiba di Makkah nanti jemaah akan mendapatkan layanan umrah wajib yang akan didampingi oleh tim transportasi dari Daker Makkah," jelas Abdul Basir kepada Media Center Haji (MCH 2025) termasuk Tribunnews.com, Selasa (27/5/2025) sore Waktu Arab Saudi.

Meski menjadi jemaah terakhir yang tiba di Tanah Suci, para jemaah tersebut sesampainya di Makkah akan tetap mendapatkan pelayanan wajib seperti jemaah lainnya.

"Meskipun dinyatakan sebagai closing date tapi jemaah kita masih diizinkan untuk masuk Kota Makkah dan bisa berumrah seperti jemaah lainnya," kata Basir. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan