Sabtu, 9 Agustus 2025

Ibadah Haji 2025

Seluruh Jemaah Haji Indonesia Tiba di Makkah, Bersiap Hadapi Puncak Ibadah di Armuzna

Dua ratus ribuan jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam 525 kelompok terbang (kloter), kini memasuki masa tenang untuk mempersiapkan diri

Penulis: Dewi Agustina
MEDIA CENTER HAJI/2025
MENUJU PUNCAK HAJI 2025 - Jemaah haji dari seluruh dunia mulai memadati area Masjidil Haram menyusul kian dekatnya puncak haji di Armuzna. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH – Sebanyak 203.149 jemaah haji reguler Indonesia telah tiba seluruhnya di Tanah Suci dan kini bersiap menghadapi fase puncak ibadah haji, yaitu wukuf di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), yang akan dimulai 4 Juni 2025.

Dua ratus ribuan jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam 525 kelompok terbang (kloter), kini memasuki masa tenang untuk mempersiapkan diri menghadapi puncak ibadah haji.

“Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Seluruh jemaah haji Indonesia kini telah berada di Kota Makkah dalam keadaan aman dan sehat,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, di Makkah, Minggu (1/6/2025).

Menurut Kamaruddin, keberhasilan ini menjadi capaian penting yang harus disyukuri dan menjadi momen untuk memperkuat kesiapan fisik, mental, dan spiritual seluruh jemaah menjelang puncak haji.

Baca juga: Kemenag Bantah Beredarnya Informasi Terkait Pembukaan Visa Haji Furoda: Hingga Kini Belum Ada

Puncak ibadah haji dimulai dengan pemberangkatan jemaah ke Arafah pada 8 Dzulhijjah 1446 H atau 4 Juni 2025.

Kemenag mengimbau jemaah untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, memperbanyak istirahat, menjaga kebersihan, dan mengonsumsi air putih secara cukup.

“Mengurangi aktivitas di luar tenda atau hotel, istirahat yang cukup, dan menjaga kebersihan serta memperbanyak konsumsi air putih,” imbau Kamaruddin.

Mulai hari ini, layanan Bus Shalawat dihentikan sementara dan akan kembali beroperasi pada 14 Dzulhijjah atau 10 Juni 2025 pukul 00.00 WAS.

Katering Hotel Diganti Makanan Siap Saji

Guna memudahkan distribusi konsumsi menjelang Armuzna, katering reguler di hotel diganti dengan makanan siap saji.

Distribusi dilakukan bertahap sebanyak 6 kali makan: 3 kali makan pada 3 Juni (7 Dzulhijjah), 1 kali makan pada 4 Juni (8 Zulhijjah), dan 2 kali makan pada 9 Juni (13 Zulhijjah).

“Makanan ini dapat langsung dikonsumsi. Nasi sebaiknya direndam air selama 5–10 menit sebelum disantap, lauk dapat dimakan langsung tanpa pemanasan. Setelah kemasan dibuka, makanan tidak boleh disimpan ulang, demi alasan kesehatan,” jelas Kamaruddin.

Baca juga: Wendi Cagur Batal Haji 2025, Tetap Ikhlas dan Dukung Jemaah: Panggilan Allah Tak Pernah Salah

Layanan Konsumsi Armuzna: 15 Kali Makan dan 1 Snack Berat

Selama fase puncak haji di Armuzna, jemaah akan mendapatkan total 15 kali makan dan 1 snack berat: 5 kali makan di Arafah, 1 snack di Muzdalifah, dan 10 kali makan di Mina.

Seluruh menu disesuaikan dengan kebutuhan gizi dan kondisi medan.

Skema Murur dan Tanazul untuk Kurangi Kepadatan

Dua skema pergerakan diterapkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk mengurai kepadatan: Murur dan Tanazul.

Murur memungkinkan jemaah lansia, disabilitas, dan yang uzur melewati Muzdalifah tanpa turun dari bus dan langsung menuju Mina. Skema ini diperkirakan akan melibatkan sekitar 50.000 jemaah.

Sementara, Tanazul adalah pemulangan lebih awal ke hotel di Makkah setelah lempar jumrah aqabah. Sekitar 30.000 jemaah, terutama dari sektor Syisyah dan Raudhah, dijadwalkan mengikuti skema ini.

“Mereka yang melempar jumrah tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah tidak kembali ke tenda di Mina, tetapi langsung kembali ke hotel masing-masing,” jelas Kamaruddin.

Layanan Safari Wukuf dan Badal Haji

Sebanyak 288 calon haji lanjut usia (Lansia) non mandiri atau tanpa pendamping yang akan disafari wukufkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi digeser ke Hotel Transit di Makkah Almukaramah, Rabu (12/6/2024).
Sebanyak 288 calon haji lanjut usia (Lansia) non mandiri atau tanpa pendamping yang akan disafari wukufkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi digeser ke Hotel Transit di Makkah Almukaramah, Rabu (12/6/2024). (Serambinews.com/Khalidin Umar Barat)

Untuk jemaah yang sakit dan tidak mampu wukuf secara normal, disiapkan layanan Safari Wukuf menggunakan ambulans menuju Arafah. Sedangkan jemaah yang wafat sebelum wukuf akan dibadalhajikan oleh petugas resmi pemerintah.

“Hak mereka untuk berhaji tetap dijamin secara syariat,” tegas Kamaruddin.

115 Jemaah Wafat, Mayoritas Lansia

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga 1 Juni 2025 pukul 12.30 WAS, tercatat 115 jemaah wafat, sebanyak 64 di antaranya merupakan jemaah lansia.

Pos Kesehatan Disiapkan di Armuzna

Untuk mendukung kesehatan jemaah selama Armuzna, pemerintah menyiapkan 8 pos kesehatan di Arafah dan 8 di Mina, termasuk layanan mobile di jalur atas dan bawah Jamarat. Sebanyak 15 unit ambulans juga disiagakan.

Kamaruddin mengajak seluruh jemaah untuk menjaga kekompakan, mematuhi arahan petugas, dan memperbanyak doa.

“Semoga semua dimudahkan dalam menunaikan ibadah haji secara sempurna, dan pulang ke Tanah Air sebagai haji yang mabrur,” tutupnya. (Media Center Haji/MCH 2025/Dewi Agustina)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan