WNI Tewas saat Naik Haji Ilegal Lewat Guru Pasir, Timwas Haji: Jangan Ada Lagi Praktik Ilegal

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Timwas Haji DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, menanggapi adanya sejumlah WNI yang mencoba masuk wilayah Mekkah melalui gurun pasir untuk bisa melakukan ibadah haji.

WNI tersebut juga tidak memiliki visa haji dan menggunakan visa ziarah untuk bisa masuk ke Arab Saudi.

Nahas, seorang WNI meninggal dunia saat mencoba masuk Mekkah secara ilegal melalui gurun pasir dan mengalami dehidrasi.

Menanggapi tindakan ilegal dalam berhaji ini, Cucun menegaskan ke depannya tak boleh ada lagi praktik serupa yang terjadi.

Ketua Timwas Haji itu juga menekankan bahwa dalam melakukan ibadah haji, masyarakat tidak boleh menggunakan praktik-praktik ilegal.

Di antaranya dengan menggunakan visa non-haji, seperti visa ziarah.

"Ke depan tidak ada lagi, siapapun menggunakan praktik-praktik yang ilegal yang tidak sesuai dengan undang-undang, mau pake visa apapun," kata Cucun dilansir Kompas TV, Selasa (3/6/2025).

Minta Penjagaan Imigrasi di Bulan Haji Diperketat

Cucun juga meminta agar pemerintah bisa memperketat penjagaan keluarnya WNI ke Arab Saudi saat bulan pelaksanaan Haji.

Terkhusus pihak imigrasi, Cucun mengingatkan jika Arab Saudi tak memperbolehkan visa non haji untuk melakukan ibadah haji, maka jangan memberangkatkan WNI ke Saudi yang menggunakan visa tak resmi.

"Yang pasti pemerintah Indonesia harus betul-betul, dari mulai awal berangkatnya disana, imigrasi saya ingatkan."

"Di bulan-bulan haji, kalau Pemerintah Saudi tidak terima visa non haji, jangan berangkatkan orang ke Saudi, masuk lewat pintu manapun tanpa visa yang resmi," tegas Cucun.

Baca juga: Konjen RI di Jeddah: Masih Ada WNI Berniat Nyelonong Ikut Haji, Menginap di Hotel, Tunggu Wukuf

Identitas WNI yang Meninggal di Gurun Arab Saudi

Terungkap identitas SM, WNI yang ditemukan meninggal dunia di gurun Pasir di kawasan Jumum Kota Makkah Arab Saudi Selasa (27/5/2025). 

SM ternyata WNI asal Madura Jawa Timur yang diduga naik haji secara ilegal.

Diketahui SM adalah seorang dosen di salah satu Universitas Islam di Madura.

Ia merupakan warga Dusun Sumber Batu, Desa Blumbungan, Pamekasan.

KJRI Jeddah Urus Pemakaman SM