Minggu, 23 November 2025

Ibadah Haji 2026

Wamenhaj: Manasik Kesehatan Dimulai Januari, Dokter Awasi Kondisi Jemaah Tiga Bulan 

Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut manasik kesehatan bagi jamaah haji akan dimulai pada Januari 2026.

Penulis: Fahdi Fahlevi
HO/Kemenhaj
MANASIK KESEHATAN - Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak pada peringatan HUT 1 Dekade Perhimpunan Dokter Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI) di Sentul, Bogor, Jawa Barat. 

Ringkasan Berita:
  • Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut manasik kesehatan bagi jamaah haji akan dimulai Januari 2026 mendatang.
  • Dahnil mengatakan, para jamaah akan mendapatkan pengawasan secara intensif dari para dokter.
  • Ia juga menyebut para dokter akan membuat program untuk mempersiapkan kesehatan jemaah haji.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan manasik kesehatan bagi jemaah haji Indonesia bakal dimulai pada Januari 2026.

Dahnil mengatakan para jemaah akan mendapatkan pengawasan secara intensif dari tim dokter dari Pusat Kesehatan Haji.

Hal tersebut diungkapkan Dahnil pada peringatan HUT 1 Dekade Perhimpunan Dokter Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Jadi kita kan manasik kesehatan relatif tahun ini lebih singkat ya. Paling nanti mulai Januari. Januari itu artinya dokter akan banyak terlibat untuk mengawasi kesehatan jamaah," kata Dahnil.

Para dokter, kata Dahnil, akan membuat program untuk mempersiapkan kesehatan jemaah haji.

"Artinya para dokter dari pusat kesehatan haji itu nanti akan lakukan pengawasan terus-menerus selama tiga bulan. Untuk mereka supaya misalnya tertib jalan kaki, kemudian menjaga makanan, dan sebagainya. Karena ini seperti mempersiapkan atlet yang akan bertanding nanti di puncak haji," katanya.

Dahnil mengatakan pentingnya penguatan istitha'ah kesehatan sebagai fondasi utama penyelenggaraan haji Indonesia.

“Ini istitha'ah kesehatan, untuk mengukur kesehatan. Saya belum tahu detail fungsinya apa, tapi berbagai inovasi terkait perhajian kita dukung, terutama kesehatan haji. Karena isu kesehatan haji itu jadi isu utama,” ujar Dahnil sambil menunjukkan cincinnya.

Menurut Dahnil, asosiasi kesehatan seperti PERDOKHI terlibat lebih jauh dalam riset-riset kesehatan haji.

Tujuannya, isu kesehatan menjadi mainstream dalam kebijakan perhajian Indonesia.

“Riset ini penting agar kesehatan haji menjadi isu utama dalam penyusunan kebijakan nasional," kata Dahnil.

Baca juga: Pembagian Kloter Jemaah Haji Indonesia 1447 H/2026 M, Ini Rincian per Embarkasinya

Sementara, Ketua Umum PP PERDOKHI, dr Syarief Hasan Lutfie mengungkapkan pihaknya memperkenalkan smart ring untuk sarana edukasi bagi jamaah.

Smart ring ini mampu memantau kondisi jamaah secara real-time melalui aplikasi Android.

"Ini indikator bahwa kesehatan itu dimulai dari diri sendiri. Supaya mereka tahu, mampu haji atau tidak. Bukan menunggu keputusan pemerintah," jelas dr Syarief.

Ia menegaskan masih banyak jamaah yang marah ketika dinyatakan tidak memenuhi istithaah.

Padahal secara fisik atau mental, mereka memang belum siap melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved