Virus Corona
Tim Medis dan Spesialis di Jepang Tidak Perlu Di-screening Virus Corona Jika Tak Ada Gejala Medis
Kementerian Kesehatan Jepang belum mengubah kebijakan saat ini untuk melakukan skrining terhadap petugas karantina jika tidak ditemukan gejala medis.
Editor:
Dewi Agustina
Karyawan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang yang bekerja di atas kapal pesiar Diamond Princess, telah kembali bekerja tanpa diuji virus.
Kementerian Kesehatan telah mengumumkan bahwa 41 karyawan akan dites virus.
"Sebanyak 41 karyawan Kementerian Kesehatan akan dites virus setelah mereka bekerja di kapal Diamond Princess," ungkap sumber Tribunnews.com di Kementerian Kesehatan Jepang, Minggu (23/2/2020).
Di sisi lain, sumber juga menyatakan bahwa pihak kementerian tidak akan menguji staf yang berkualitas atau spesialis seperti dokter dan perawat, staf yang melakukan pekerjaan karantina, dan tenaga medis seperti Disaster Medical Assistance Team (DMAT/Tim Medis Pengiriman Bencana) jika mereka tidak memiliki gejala.
Menurut Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang, alasan pembebasan itu adalah "Karena tenaga medis telah menguasai teknologi untuk mencegah infeksi dan mengambil langkah-langkah yang memadai."
Meskipun demikian infeksi satu petugas karantina dan satu perawat DMAT telah dikonfirmasi terkena positif virus corona di kapal pesiar Diamond Princess sejauh ini.
Baca: Gubernur Anies Baswedan: Banjir di Jakarta Hari Ini Rendam Lebih dari 200 RW
Baca: Polemik Gen Halilintar Soal Cover Lagu Lagi Syantik, Tak Dapat Untung, Malah Keluar Modal Banyak
Menurut para ahli penyakit menular, kemungkinan infeksi tidak dapat disangkal, dan perlu untuk memeriksa kembali situasinya, termasuk tenaga medis.
Info lengkap dan diskusi Jepang bisa bergabung ke WAG Pecinta Jepang kirimkan email nama lengkap dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang