Vandalisme di Hong Kong bertuliskan 'Xi Jinping Harus Mati Demi Dunia' Diblur Google Street View
Sebuah coretan vandalisme pro-demokrasi yang ditujukan pada Presiden China, Xi Jinping diburamkan oleh Google Street View Map.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Citra Agusta Putri Anastasia
Menurut laporan, grafiti itu bertuliskan 'Anti Komunis, Jinping Harus Mati Demi Dunia'.
Sekali lagi, tulisan itu dikaburkan dalam tangkapan layar Google Street View yang baru.
Kejelasan tulisan grafiti itu baru nampak jika dilihat dari kejauhan di Jalan Raya Kowloon, jelas laporan tersebut.
Terdapat sejumlah slogan lainnya seperti 'Membebaskan Hong Kong: Revolusi Zaman Kita' yang juga ditulis di jalan yang sama dan dikaburkan.
Perwakilan Google mengklaim bahwa insiden itu disebabkan kesalahan teknis.
"Teknologi pemburaman otomatis kami bertujuan untuk mengaburkan wajah dan pelat nomor sehingga mereka tidak dapat diidentifikasi, tetapi sepertinya kami tidak melakukannya dengan benar dalam hal ini," jelasnya.
Meski kondisi Hong Kong sudah tenang, ketegangan antara polisi dan warga sipil masih terjadi.

Baca: Vendor Smartphone Asal China Menguasai Pangsa Pasar Indonesia
Baca: Dunia Masih Terpuruk Akibat Covid-19, Pariwisata China Berkembang Pesat Seperti Sebelum Pandemi
Seperti video yang viral akhir-akhir ini.
Dalam video singkat itu, seorang anak terlihat dilumpuhkan segerombol polisi anti huru-hara di Hong Kong.
Diketahui anak perempuan itu masih berusia 12 tahun.
Anak itu terlihat mencoba melarikan diri dari sekelompok polisi.
Namun, polisi dengan cepat menubruknya ke tanah di tengah kerumunan orang.
Banyak dari mereka yang meneriaki polisi dengan marah.
Gadis itu keluar membeli perlengkapan kesenian sebelum dia ditangkap oleh polisi, kata ibunya kepada wartawan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)