Konflik Rusia Vs Ukraina
Ejekan Zelensky Tanggapi Rusia Terjunkan Senjata Laser di Ukraina: Jelas Menunjukkan Kegagalan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melontarkan ejekan menanggapi Rusia terjunkan senjata laser di negaranya.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Daryono
Laporan rincian biaya perang yang tinggi ini muncul saat pasukan Rusia masih menjalankan misi operasinya di Ukraina.
Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Rusia mengalami kemunduran yang cukup signifikan di Ukraina.
Hari Minggu lalu, Kementerian Pertahanan Inggris merilis laporan yang mengatakan bahwa serangan Rusia di Donbass telah kehilangan momentum.
Diketahui, Donbass adalah wilayah timur Ukraina yang dikuasai separatis pro-Rusia.
Selain itu, Institute for the Study of War pada Senin mengatakan bahwa pasukan Rusia di wilayah Kharkiv "sebagian besar tidak berhasil" dengan serangan darat mereka baru-baru ini.
Baca juga: Wakil PM Rusia Ungkap Senjata Pertahanan Udara S-500 Canggih Tiba untuk Pasukan Rusia
Baca juga: Rusia Ternyata Lepaskan Rudal S-300 ke Jet Israel yang Serang Suriah
The Moscow Times melaporkan, anggaran pertahanan Rusia telah meningkat lebih dari dua kali lipat sejak perang dimulai pada akhir Februari.
Di bulan Januari, pemerintah Rusia menghabiskan 233,7 miliar rubel untuk militernya.
Namun jumlah itu meningkat menjadi 369 miliar pada bulan Februari, ketika Rusia mulai memindahkan pasukan dan peralatan ke perbatasan selama invasinya ke Ukraina.
Kemudian pada bulan April, anggaran pertahanan nasional Rusia membengkak menjadi sekitar 628 miliar rubel.
Padahal pada April 2021, angka itu hanya 275 miliar.
Sejak Januari hingga April, Rusia menghabiskan total 1,681 triliun rubel untuk biaya militer, menurut The Moscow Times.
Jumlah ini tiga kali lebih banyak daripada yang dihabiskan negara untuk pendidikan (517 miliar rubel) dan perawatan kesehatan (615 miliar rubel), kata Times.
Dengan sanksi dan embargo minyak Rusia oleh Barat, Menteri Keuangan Anton Siluanov mengatakan pada akhir April bahwa anggaran negara telah berubah dari surplus menjadi defisit yang diproyeksikan sebesar 1,6 triliun rubel.
Dia juga mengatakan Dana Kekayaan Nasional (NWF) negara itu akan digunakan sebagai sumber utama untuk membiayai defisit anggaran, lapor Reuters.
"Jika pendapatan akan lebih tinggi dari yang direncanakan, kami akan menghabiskan lebih sedikit dari NWF," kata Siluanov tentang memanfaatkan Rainy Day Fund Rusia, yang berisi pendapatan minyak.