Minggu, 21 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jelang Peringatan Setahun Invasi Rusia ke Ukraina, Putin Umumkan Rudal Nuklir Dikerahkan Tahun Ini

Putin menyebut Rusia akan mengerahkan rudal balistik antarbenua Sarmat pada 2023 ini.

Penulis: Nuryanti
President of Russia/KremlinRussia_E
Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin menyebut Rusia akan mengerahkan rudal balistik antarbenua Sarmat pada 2023 ini. 

Selain itu, Putin mengatakan, Rusia akan mencapai tujuan perangnya dan menuduh Barat berusaha menghancurkan Rusia.

"Para elit Barat tidak menyembunyikan tujuan mereka."

"Tetapi mereka juga tidak dapat gagal untuk menyadari bahwa tidak mungkin untuk mengalahkan Rusia di medan perang," kata Putin kepada elit politik dan militer negaranya, dilansir CNA.

Baca juga: Presiden Vladimir Putin Sebut Rusia Berjuang demi Tanah Bersejarah di Ukraina

Memperingatkan Amerika Serikat bahwa itu memicu perang menjadi konflik global, Putin mengatakan bahwa Rusia menangguhkan partisipasi dalam Perjanjian New START.

Perjanjian itu merupakan kontrol senjata besar terakhir antara Moskow dan Washington.

Perjanjian New START ditandatangani oleh Presiden AS saat itu, Barack Obama, dan timpalannya dari Rusia, Dmitry Medvedev, pada 2010 silam.

Perjanjian tersebut membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat digunakan oleh Amerika Serikat dan Rusia, yang akan berakhir pada 2026.

"Saya terpaksa mengumumkan hari ini bahwa Rusia menangguhkan keikutsertaannya dalam Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis," ucap Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyampaikan pidato kenegaraan di ibu kota Rusia, Moskow, pada Selasa (21/2/2023). Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rudal balistik antarbenua Sarmat yang tertunda akan dikerahkan pada 2023 ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyampaikan pidato kenegaraan di ibu kota Rusia, Moskow, pada Selasa (21/2/2023). Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rudal balistik antarbenua Sarmat yang tertunda akan dikerahkan pada 2023 ini. (Twitter media afiliasi Pemerintah Rusia/RT_com)

Putin mengatakan, tanpa mengutip bukti, bahwa beberapa orang di Washington berpikir untuk melanjutkan uji coba nuklir.

Sehingga, kata dia, kementerian pertahanan dan perusahaan nuklir Rusia harus siap untuk menguji senjata nuklir Rusia jika perlu.

“Tentu saja, kami tidak akan melakukan ini terlebih dahulu."

"Tetapi jika Amerika Serikat melakukan tes, maka kami akan melakukannya."

"Tidak seorang pun boleh memiliki ilusi berbahaya bahwa paritas strategis global dapat dihancurkan,” terang Putin.

"Seminggu yang lalu, saya menandatangani keputusan untuk menempatkan sistem strategis berbasis darat baru dalam tugas tempur. Apakah mereka akan ikut campur di sana juga, atau apa?" tanya dia.

Baca juga: Janji Vladimir Putin di Peringatan Setahun Invasi: Rusia Akan Tingkatkan Stok Persenjataan Nuklir

Diketahui, pada 24 Februari 2022, tank Rusia meluncur ke Ukraina sebagai bagian dari apa yang disebut "operasi militer khusus".

Namun, Ukraina telah melawan dengan perang yang berlarut-larut.

Hal ini menjadi kebuntuan dan telah menewaskan ribuan warga sipil.

Selain itu, perang tersebut menyebabkan sekitar 150.000 korban di kedua sisi, menurut berbagai sumber Barat.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan