Rabu, 10 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Siapkan Serangan Balasan, Hizbullah Tantang Israel dan Tak Gentar Hadapi Perang Besar

Kelompok Hizbullah di Lebanon mengaku siap menghadapi perang besar melawan Israel.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Suci BangunDS
AHMAD AL-RUBAYE / AFP
Para pendukung Hizbullah mendengarkan pidato pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut, Lebanon, 3 November 2023. Nasrallah bersumpah akan membalas serangan Israel yang menewaskan pemimpin Hamas bernama Saleh al-Arouri pada 2 Januari 2024 

“Kami menghormati dan menghargai semua yang berjuang di perbatasan dan kami bangga kepada mereka,” ucapnya dikutip dari Naharnet.

Baca juga: Saleh al-Arouri Tewas, Akankah Lebanon Berperang Total Melawan Israel? Pakar Ungkap Prediksinya

Dia menyebut, perjuangan mereka akan membawa kesejahteraan bagi Lebanon, Suriah, Palestina, dan seluruh negara Islam.

“Perlawanan di lebanon tidak terhambat pada tanggal 8 Oktober ketika membua front itu dan tidak akan terhalangi.”

Pakar tak yakin perang besar akan terjadi

Serangan Israel yang menewaskan al-Arouri membuat Hizbullah dan pemerintah Lebanon murka.

Lalu, apakah hal itu membuat Hizbullah dan Lebanon terseret ke dalam perang besar antara Hamas dan Israel?

Makram Rabah, seorang analis politik di Universitas Amerika di Beirut, Lebanon, mengungkapkan prediksinya.

“Saya pikir ada banyak orang yang menduga akan ada sejumlah pembalasan oleh Hizbullah dan Iran,” ujar Rabah dikutip dari Arab News.

Akan tetapi, Rabah memiliki pendapat berbeda. Dia tidak yakin kelompok militan itu akan melancarkan serangan balasan berskala besar.

“Saya tidak berpikir hal seperti itu mungkin terjadi, terutama karena penargetan al-Arouri dan cara Israel mengirim pesan langsung melalui penasihat (Perdana Menteri Benjamin) Netanyahu bahwa serangan ini menargetkan Hamas, bukan Lebanon dan Hizbullah, pada kenyataannya akan memberi (Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan) Nasrallah cara untuk keluar dari keadaan sulit ini," katanya menjelaskan.

Baca juga: Ketegangan dan Kemarahan Mulai Memuncak di Gaza dan Tepi Barat setelah Saleh al-Arouri Tewas

Rabah juga menyinggung bahwa selama 10 hari terakhir sudah ada 15 serangan terhadap pejabat Garda Revolusi Iran (IRGC) di Suriah.

Salah satu serangan itu menewaskan pemimpin senior IRGC bernama Reda Mousavi. Namun, tidak ada pembalasan besar-besaran.

Adapun setelah Israel menyerang al-Arouri, Hizbullah mengecam Israel dan menyebut serangan itu sebagai “serangan serius terhadap Lebanon”.

Hizbullah juga menyebutnya sebagai “perkembangan berbahaya dalam perang antara musuh dan poros perjuangan”.

Sementara itu, pemimpin Hamas bernama Ismail Haniyeh menyebut serangan itu sebagai serangan teroris dan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan