Jumat, 5 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tak Ada Tempat Aman di Gaza, 85 Persen Warga jadi Pengungsi

Situasi ini membuat tak ada lagi tempat aman di Gaza hingga membuat kondisi kemanusiaan sangat mengkhawatirkan. 

AFP/-
Gambar yang diambil dari Rafah menunjukkan asap mengepul di atas Khan Yunis di Jalur Gaza selatan selama pemboman Israel pada 10 Januari 2024, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Photo by AFP) 

"53 Puskesmas sudah tidak bisa beroperasi karena terkendala obat-obatan yang sudah lama habis dan bahan bakar tidak dapatkan. Serta 121 ambulana menjadi incaran pihak militer Israel," kata dia.

85 Persen Warga jadi Pengungsi

Menurut Fikri, kondisi di pengungsian sangat-sangat mengkhwatirkan. Sebanyak 9 juta warga harus mengungsi dari rumah.

"Artinya 85 persen lebih penduduk Gaza ini meninggalkan rumah mereka. Mereka mengungsi ke tempat-tempat yang mereka anggap aman. Walaupun sebenarnya tidak ada tempat aman di Jalur Gaza," tutur Fikri.

Dirinya mengisahkan, dirinya dan para relawan lain sebelumnya menjalani tugas di rumah sakit Indonesia.

Baca juga: Solidaritas Chechnya di Rusia untuk Gaza, Kadyrov Bangun Rumah untuk Pengungsi Palestina

Meski dibombardir, mereka terus bertahan hingga pada tanggal 22 November lalu terpaksa harus mengikuti evakuasi.

"Kami, seluruh pasien, seluruh dokter dan semua pengungsi terpaksa mengungsi. Mereka benar-benar sangat menderita, karena dari Kementerian Kesehatan Palestina juga ada 400.000 penyakit menular di berbagai titik. Seperti diare, penyakit kulit dan juga pernapasan ini terjadi karena memang kekurangan air dan makanan serta tempat yang tidak memadai buat para pengungsi," jelasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan