Selasa, 26 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Semua Pelabuhan Israel Remuk, Yordania: Tak Ada Jembatan Darat dari Negara Kami ke Tel Aviv

Klaim Israel kalau sudah dibangun jembatan darat dari UEA lewat Yordania sebagai alternatif jalur Laut Merah yang diblokade Houthi, dibantah Amman.

tangkap layar trucknet
KLAIM PALSU - Peta jalur yang diklaim Trucknet menunjukkan jalur transportasi darat yang menghubungkan Israel dengan kawasan Teluk sebagai alternatif pengganti jalur pelayaran Laut Merah yang diblokade Houthi Yaman. Sebuah investigasi menyatakan kalau klaim ini palsu dan Yordania membantah ada jembatan darat penghubung negara tersebut dengan Israel. 

Penyerangan kapal Amerika dan Israel terjadi pada saat Mohammad Abd al-Salam, juru bicara tim perunding pemerintah nasional Yaman menekankan kalau pelayaran internasional di Laut Merah dan Bab Al-Mandab aman.

Dia meminta negara-negara Eropa tidak mengikuti propaganda Amerika untuk memberikan tekanan terhadap Israel untuk menghentikan agresi militer di Gaza.

Abdus Salam juga menambahkan, “Jika bukan karena dukungan Amerika, Inggris dan beberapa negara Eropa, rezim Zionis tidak dapat melanjutkan kejahatannya terhadap bangsa Palestina,”.

Mohammed Ali al-Houthi, anggota senior Dewan Politik Tertinggi Yaman memperingatkan Uni Eropa agar tidak “mendukung kejahatan Amerika untuk melindungi [Israel]” setelah peluncuran resmi misi angkatan laut Aspides di Laut Merah.

“Bagi orang Eropa, jangan bermain api. Ambil pelajaran dari Inggris,” kata , melalui media sosial pada 20 Februari.

“Anda tidak memerlukan dukungan setan Amerika dalam melindungi entitas pendudukan sehingga dapat memusnahkan rakyat Gaza tanpa gangguan,” tambah Houthi, menekankan bahwa “navigasi internasional aman.”

Pesannya menyusul pengumuman Brussel tentang peluncuran resmi operasi angkatan laut UE dengan nama sandi Aspides – bahasa Yunani yang berarti perisai.

“Saya menyambut baik keputusan hari ini… Eropa akan menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah, bekerja sama dengan mitra internasional kami. Selain respons terhadap krisis, ini merupakan langkah menuju kehadiran Eropa yang lebih kuat di laut untuk melindungi kepentingan Eropa,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen melalui media sosial.

Prancis, Jerman, Italia, dan Belgia mengatakan mereka akan menyumbangkan kapal ke misi UE untuk mendukung Israel.

Diplomat utama UE, Josep Borrell, menggambarkan misi tersebut sebagai “tindakan berani untuk melindungi kepentingan komersial dan keamanan UE dan komunitas internasional.”

Dengan mandat yang awalnya ditetapkan selama satu tahun, Aspides akan mengerahkan kapal perang UE dan sistem peringatan dini lintas udara ke Laut Merah, Teluk Aden, dan perairan sekitarnya. Menurut para pejabat di Brussel, misi tersebut hanya bersifat defensif, dan pasukannya tidak akan mengambil bagian dalam serangan pimpinan AS terhadap Yaman.

(oln/jn/almydn/*)

Aspides berkumpul setelah beberapa anggota NATO terbukti ragu-ragu atau langsung menolak untuk bergabung dengan Operation Prosperity Guardian (OPG) yang gagal.

Di bawah payung OPG, dan sebagai respons terhadap kampanye maritim pro-Palestina yang dilancarkan Yaman akhir tahun lalu, AS dan Inggris telah mengebom Yaman ratusan kali sejak 12 Januari, yang merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan negara dan hukum internasional.

Menurut Wakil Laksamana AS Brad Cooper, konflik Washington melawan Yaman di Laut Merah adalah salah satu pertempuran terbesar yang dilakukan angkatan laut AS sejak akhir Perang Dunia II.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan