Minggu, 7 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Intelijen Israel: Drone Houthi Pakai Rute Sudan-Libya-Mesir, Meledak di Tel Aviv, Irak Ikut Membantu

Rute memutar lewat Afrika yang digunakan drone Houthi Yaman mampu menjangkau Tel Aviv dan tak bisa dicegat Israel

khaberni/HO
Kolase drone kelompok Houthi Yaman buatan Iran dan ledakan yang dihasilkan saat menjangkau Kota Tel Aviv di Israel dalam sebuah serangan yang tidak bisa dicegat tentara Israel, Jumat (19/7/2024). 

Menurut penyelidikan awal yang dilakukan oleh Angkatan Udara Israel, kendaraan udara tak berawak itu telah diidentifikasi, tetapi karena kesalahan manusia, drone Houthi gagal dihancurkan oleh Iron Dome Israel.

Bahkan ​​tidak ada sirene peringatan yang dibunyikan.

Dilaporkan drone tersebut langsung menghantam sebuah gedung apartemen di Tel Aviv pada pukul 3:12 pagi. 

"Setelah mencapai Israel dari Yaman, pesawat tak berawak tersebut menuju Tel Aviv dari arah laut," kata Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari dalam konferensi pers, mengutip Times Of Israel.

Drone tersebut, yang diidentifikasi oleh IDF sebagai Samad-3 buatan Iran yang telah dimodifikasi agar memiliki jangkauan yang lebih jauh.

Dilaporkan drone Houthi telah terbang ke Israel selama beberapa jam pada ketinggian rendah, menurut penyelidikan.

Lokasi serangan berdekatan dengan beberapa hotel dan Kantor Cabang Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tel Aviv

Hingga Jumat pagi, militer Israel belum memperoleh informasi intelijen yang menunjukkan bahwa serangan pesawat nirawak itu ditujukan ke gedung kedutaan.

Dilaporkan di lokasi yang menjadi sasaran drone Tel Aviv tersebut menjadi tempat bagi orang Israel yang pergi bekerja, ataupun wisatawan yang pergi ke pantai atau berbelanja.

Baca juga: Hamas Kelabuhi Divisi Intelijen Militer Israel, Mulai Rencanakan Operasi Banjir Al-Aqsa 8 Tahun Lalu

Juga menjadi kawasan bagi warga di Tel Aviv duduk menikmati kopi dan menikmati suasana Tel Aviv.

Banyak hotel di daerah tersebut saat ini menampung warga Israel yang mengungsi yang harus meninggalkan rumah mereka di perbatasan utara dan selatan di tengah perang yang sedang berlangsung.

Seorang pria yang tinggal di dekat lokasi kejadian mengatakan ledakan dahsyat itu datang entah dari mana asalnya.

"Saya pergi tidur dan tiba-tiba saya mendengar ledakan yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Saya pikir mungkin saya tidak mendengar sirene,” kata pria bernama Aviel.

“Setelah tujuh bulan bertugas di cadangan, saya pikir kami telah meninggalkan negara ini dalam keadaan yang lebih baik. Seluruh bangunan tertutup debu dan barang-barang jatuh menimpa kami di apartemen.”

Sementara itu kelompok Houthi di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan itu pada hari sebelumnya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan