Konflik Palestina Vs Israel
Pesan Al-Qassam pada Hizbullah, Yakin Pejuang Lebanon Bisa Selesaikan Pekerjaannya Habisi Israel
Al-Qassam meyakini Hizbullah bisa menyelesaikan pekerjaannya dalam "mengurusi" pasukan Israel.
Hizbullah mengatakan pihaknya "tidak berkaitan" dengan insiden itu.
Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, lewat akun X, mendesak "penyelidikan internasional atau pertemuan komite tripartit yang diadakan lewat UNIFIL untuk mengetahui kebenaran serangan di Golan."
Sebagai informasi, komite tripartit merujuk pada pejabat militer dari Lebanond dan Israel, serta pasukan penjaga perdamaian dari Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
Menanggapi serangan yang menewaskan 12 anak itu, analis politik Timur Tengah, Omar Baddar, mengatakan kepada Al Jazeera, ia yakin serangan di Majdal Shams "hampir pasti sebuah kecelakaan", terlepas dari siapa yang harus bertanggung jawab.
"Tidak ada pihak di seluruh wilayah yang punya kepentingan politik atau militer dalam menargetkan anak-anak yang bertanding sepak bola di Kota Druze, Dataran Tinggi Golan yang diduduki."
Baca juga: Prediksi Israel Bakal Serang Lebanon dalam Waktu Dekat, Ini yang Perlu Diketahui
"Dan perlu dicatat juga, ada keinginan dari Hizbullah dan Israel untuk menghindari perang skala penuh," kata dia.
"Kita memerlukan penyelidikan independen untuk benar-benar mengetahui kebenarannya. Tetapi, bantahan Hizbullah setidaknya merupakan indikasi, bahkan jika serangan itu disebabkan Hizbullah, tentu saja bukan penargetan yang disengaja," imbuhnya.
Sementara itu, seorang peneliti senior di Middle East Institute di Washington, Randa Slim, mengatakan Israel dan Hizbullah pada dasarnya tidak tertarik perang habis-habisan.
Sebab, perpindahan penduduk secara massal di sepanjang garis konflik dan karena pertempuran, telah berlangsung lama.
"Saya tidak berpikir Perdana Menteri Israel saat ini tertarik berperang habis-habisan, sebagian karena ada konsekuensi yang tidak dapat dikendalikan dan tidak dapat diprediksi dari perang yang lebih besar di Lebanon, yang melibatkan Hizbullah."
"Karena pada akhirnya jika meningkat, itu akan melibatkan Iran juga," tutur Slim.
(Tribunews.com/Pravitri Retno W)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.