Kamis, 4 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mantan Panglima Israel Sebut Negaranya di Bawah Tekanan, Bingung Tak Bisa Prediksi Serangan Iran

Mantan Panglima Israel mengungkapkan negaranya saat ini berada di bawah tekanan karena tak bisa memprediksi seperti apa serangan balas dendam Iran.

Menahem Kahana / AFP
Orang-orang memegang plakat dan bendera Israel saat berkumpul selama unjuk rasa antipemerintah di dekat rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menyerukan pemilihan umum lebih awal dan membuat kesepakatan untuk membebaskan semua sandera, di Yerusalem pada 18 Juli 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza antara Israel dan gerakan militan Palestina Hamas - Mantan Panglima Israel mengungkapkan negaranya saat ini berada di bawah tekanan karena tak bisa memprediksi seperti apa serangan balas dendam Iran. 

Diketahui, potensi perang yang mengancam muncul kurang dari seminggu setelah Haniyeh tewas di Teheran.

DI hari kematian Haniyeh, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bersumpah akan melakukan pembalasan terhadap Israel.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) juga mengatakan akan ada "belasan berdarah" atas pembunuhan Haniyeh.

Mantan Direktur CIA: Iran dan Israel Sebenarnya Menghindari Perang

Sementara itu, mantan Direktur CIA dan Komandan CENTCOM AS, David Petraeus, menyebut Iran dan Israel sebenarnya mencoba menghindari perang besar-besaran karena takut akan dampak kehancuran yang ditimbulkan.

Meski demikian, Petraeus berpendapat Iran masih akan tetap melakukan serangan balas dendam pada Israel atas kematian Haniyeh, seperti pernyataan Khamenei.

Baca juga: Aktivis Pro-Palestina di Jepang Balas Turis Israel yang Ngamuk-ngamuk: Negaramu Palsu!

"Saya pikir (Iran) akan menanggapi," ujar Petraeus kepada Marzia Hussaini dari Iran International.

"Ini (kematian Haniyeh di Teheran) merupakan pukulan telak bagi kehormatan Iran. Merupakan kegagalan intelijen dan keamanan yang besar."

"Jadi mereka (Iran) akan menanggapi (melakukan serangan balas dendam). Namun, saya tidak berpikir Iran ingin terlibat dalam perang langsung dengan Israel."

"Sejujurnya, saya juga tidak berpikir Israel ingin terlibat perang besar dengan Hizbullah maupun Iran," urai Petraeus.

Iran Pastikan Persiapan Israel Bakal Sia-sia

Sebelumnya, Diplomat Iran yang tak disebutkan namanya, menyebut persiapan Israel menghadapi serangan balas dendam Teheran atas tewasnya Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, sia-sia.

Sebagai informasi, Wall Street Journal pada Jumat (2/8/2024), melaporkan Israel dan AS sama-sama sedang mempersiapkan "serangan balasan Iran yang tidak terduga terhadap Israel secepatnya, akhir pekan ini."

Terkait hal itu, diplomat Iran menegaskan Israel telah melewati garis batas yang ditetapkan Teheran.

Diplomat itu juga memastikan serangan balasan Iran akan berlangsung cepat dan mematikan.

"Tidak ada gunanya (bersiap menghadapi serangan Iran). Israel telah melewati semua garis merah. Respons kami akan cepat dan berat," kata diplomat, dilansir Anadolu Ajansi.

Diplomat tersebut, yang diberi pengarahan Iran, mengatakan upaya berbagai negara untuk meyakinkan Teheran agar tidak melakukan eskalasi telah dan akan sia-sia, mengingat serangan Israel baru-baru ini.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan