Sabtu, 13 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Tawarkan kepada Hamas untuk Akhiri Perang Gaza, Biarkan Sinwar Pergi, dengan Syarat Ini

Israel tawarkan akhiri perang, biarkan Sinwar pergi jika semua sandera dibebaskan sekaligus, Gaza dilucuti senjatanya.

Editor: Muhammad Barir
Kolase Tribunnews.com/AFP
Pimpinan Hamas, Yahya Sinwar dan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu. 

"Perdana menteri berbicara tentang hal ini dalam [pidatonya di] Kongres. Ia mengatakan bahwa perang dapat berakhir sekarang jika Sinwar diasingkan, kita mendapatkan sandera, Hamas tidak berkuasa, dan ada demiliterisasi dan deradikalisasi. Ini berarti kemenangan, dan berakhirnya perang," kata pejabat itu.


Pemimpin Oposisi Yair Lapid mengonfirmasi gagasan itu muncul dalam pembicaraan yang diadakannya di Washington dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan lainnya awal pekan ini.

"Ada suatu perasaan, suatu kesadaran yang berkembang, di antara banyak orang, termasuk saya sendiri, bahwa perang, pada akhirnya, tidak lagi melayani kepentingan Israel," katanya kepada penyiar tersebut.


Israel telah mengajukan usulan yang akan mengakhiri pertempuran di Jalur Gaza dan memberikan pimpinan Hamas jalan keluar yang aman dari daerah kantong itu sebagai imbalan atas pembebasan segera semua sandera yang ditawan di Gaza, demiliterisasi Jalur Gaza dan pembentukan kekuatan pemerintahan alternatif di sana, demikian laporan berita Kan pada hari Kamis.

Seorang pejabat Israel mengonfirmasi garis besar laporan tersebut kepada The Times of Israel dan mengatakan Gal Hirsch, orang penting pemerintah dalam menangani para sandera, telah menyampaikan rencana tersebut kepada pejabat Amerika, yang diperkirakan akan meneruskannya kepada pejabat Arab yang tidak disebutkan namanya.

Hirsch mengatakan kepada keluarga sandera bahwa proposal tersebut telah diajukan minggu lalu dalam sebuah pertemuan dengan pejabat AS dari Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri, kata Kan.

Namun anggota politbiro Hamas, Ghazi Hamad, dengan cepat menolak tawaran tersebut, dan mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa "usulan keluarnya Sinwar adalah menggelikan dan mengindikasikan kebangkrutan negosiasi pendudukan."

"Hal ini menegaskan penyangkalan pendudukan atas apa yang terjadi selama delapan bulan negosiasi. Negosiasi terhenti karena sikap keras kepala Israel," kata Hamad.

 

SUMBER: TIMES OF ISRAEL

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan