Kamis, 4 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Media AS: Iran akan Serang Israel dengan Rudal Balistik yang Capai Target dalam 12 Menit

Kali ini, Iran cenderung memilih penggunaan rudal balistik ke Israel dan bukan dengan drone atau rudal jelajah yang membutuhkan waktu lebih lama

anews/tangkap layar
Rudal balistik antarbenua Iran. Teheran disebut Amerika Serikat akan menyerang Israel dalam waktu dekat setelah pembunuhan Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah dan invasi darat Lebanon. 

Selama upacara tersebut, yang dihadiri oleh pejabat tinggi Iran dan presiden negara itu Masoud Pezeshkian, pencapaian terbaru Angkatan Bersenjata Iran dipamerkan.

Berikut sejumlah persenjataan terbaru Iran yang dipamerkan dalam parade tersebut:

Rudal hipersonik Fattah , rudal hipersonik terbaru milik Pasukan Dirgantara IRGC, juga dipamerkan pada upacara tersebut.

Dengan mengembangkan rudal ini, Iran menjadi salah satu dari empat negara yang memiliki teknologi ini.

Angkatan Bersenjata <a href='https://www.tribunnews.com/tag/iran' class='blue'>Iran</a> memperkenalkan rudal dan pesawat nirawak baru (+FOTO)

Drone Shahed 136B , drone terbaru buatan Iran, dipamerkan di parade militer Angkatan Bersenjata pada Sabtu pagi.

Angkatan Bersenjata <a href='https://www.tribunnews.com/tag/iran' class='blue'>Iran</a> pamerkan prestasi terbaru

Rudal balistik Jahad , rudal balistik IRGC terbaru, dipamerkan pada parade militer Angkatan Bersenjata pada Sabtu pagi.

Angkatan Bersenjata <a href='https://www.tribunnews.com/tag/iran' class='blue'>Iran</a> pamerkan prestasi terbaru

Israel Memang Berniat Perang Besar 

Iran meyakini Israel "sangat bersedia" untuk memperluas konfliknya di wilayah Lebanon dan akan menggunakan berbagai alat, termasuk teknologi baru, untuk melakukannya.

Hal ini menurut asisten profesor di Universitas Teheran, Tohid Asadi.

Sekitar 3.000 pager yang dibawa oleh anggota Hizbullah diketahui meledak secara bersamaan pada Selasa (17/9/2024).

Kemudian, terjadi serangan melibatkan radio genggam atau walkie talkie di Lebanon pada Rabu (18/9/2024). Hal terbesar adalah pembunuhan Sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Perkembangan ini telah memicu kekhawatiran di Iran bahwa seluruh wilayah Asia Barat bisa terlempar ke dalam “perang besar-besaran”.

"Itu adalah sesuatu yang tidak diminati Iran di level mana pun, tetapi pada saat yang sama, pejabat Iran memahami bahwa Israel tidak punya niat untuk meredakan situasi," kata Asadi kepada Al Jazeera, Jumat (20/9/2024).

"Meskipun pemerintah Iran telah mengirimkan pesan solidaritas kepada sekutunya, Hizbullah, sejauh ini mereka belum berbicara mengenai rencana praktis agar tidak membocorkan permainan," lanjut Asadi.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan