Pilpres AS: Bagaimana Pandangan Kamala Harris dan Donald Trump soal Isu Palestina, Israel, dan Iran?

3. Menghentikan Iran memperoleh senjata nuklir. 

Harris menegaskan kembali posisi pemerintahan Biden bahwa Iran tidak boleh memperoleh senjata nuklir.

Pada awal Oktober, Harris mengatakan "semua opsi tersedia," tetapi ia mengatakan bahwa opsi yang lebih disukainya adalah diplomasi.

4. Mendukung serangan militer Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah. 

Harris menyatakan bahwa pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, mitra dekat Iran, adalah "teroris yang tangannya berlumuran darah Amerika," dalam sebuah pernyataan yang menanggapi kematiannya pada tanggal 28 September. 

Harris mencatat bahwa selama beberapa dekade, kepemimpinan Hizbullah yang dipimpin Nasrallah "mendestabilisasi" kawasan tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa diplomasi adalah jalan terbaik untuk menciptakan stabilitas regional dan melindungi warga sipil.

5. Mendukung upaya untuk membantu Lebanon. 

Harris menyoroti keputusan pemerintah untuk mengirimkan bantuan tambahan sebesar $157 juta untuk "kebutuhan pokok" di Lebanon, di samping total bantuan AS untuk Lebanon mencapai $385 juta selama setahun terakhir. 

Ia menyatakan keprihatinannya terhadap keamanan dan kesejahteraan warga sipil yang menderita di Lebanon dan menegaskan bahwa ia akan terus bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan semua warga sipil di sana. 

Baca juga: Bagi Industri Semikonduktor Taiwan, Trump dan Harris Sama-sama Bawa Risiko

Lebanon adalah panggung utama dalam persaingan regional untuk mendapatkan pengaruh yang melibatkan Iran.

5 Sikap dan Pernyataan Donald Trump maupun wakilnya, JD Vance

1. Berpendapat bahwa serangan Iran terhadap Israel tidak akan terjadi di bawah kekuasaannya. 

Narasi konsisten yang dikemukakan oleh Trump adalah bahwa dunia saat ini lebih kacau daripada saat ia menjabat.

Trump mengutip serangan Iran ke Israel sebagai salah satu dari beberapa contoh.

2. Mengatakan bahwa Iran memiliki akses ke lebih banyak uang karena kebijakan Biden-Harris.