Jumat, 5 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kejanggalan Ledakan Misterius Bus di Tel Aviv: Rencana Palsu Israel untuk Menghancurkan Tepi Barat

Sejumlah kejanggalan yang terjadi, mengindikasikan kalau ledakan-ledakan itu cuma sandiwara, rencana palsu Israel sebagai pembenaran agresi Tepi Barat

Ynet/Tangkap Layar
BANGKAI BUS TERBAKAR - Tangkap layar Ynet, Jumat (21/2/2025) menunjukkan bangkai bus yang terbakar dari ledakan bom yang meledak di depot Bat Yam, Tel Aviv Selatan. Ibu kota Israel tersebut diguncang tiga ledakan hebat yang membakar bus-bus. Tak ada korban jiwa dilaporkan atas insiden ini. 

"Ini bukan merupakan metode Hamas, yang di masa lalu memilih melakukan operasi bunuh diri di dalam bus-bus yang digunakan pemukim Yahudi Israel saat alat transportasi itu sedang beroperasi," kata ualasan tersebut.

Yang juga mengejutkan, lanjut ulasan itu adalah kalau Hamas dituding sebagai dalang operasi peledakan ini sementara perhatian utama gerakan perlawanan Palestina itu saat ini adalah menjaga gencatan senjata yang rapuh di Gaza.

Ulasan itu juga menyoroti narasi Israel yang mengatakan ditemukan tulisan berbahasa Arab dalam bom-bom yang tidak meledak pada sejumlah bus yang akan diledakkan.

Argumen di ulasan tersebut yang menggambarkan kalau Israel bisa jadi pihak yang menuliskan bahasa arab dalam bom yang tidak meledak.

"Sudah diketahui umum bahwa banyak perwira intelijen Israel berbicara bahasa Arab, beberapa dari mereka sangat fasih.  Namun ada permasalahan dalam bahasa Arab yang terkadang menyulitkan penuturnya. Misalnya, perbedaan antara huruf seen dan sad dalam bahasa Arab, sama halnya dengan perbedaan antara “saus” dan “suus”, yang pertama adalah seekor ayam muda dan yang kedua adalah minuman yang menyegarkan, khususnya di musim panas," tulis ulasan itu.

TERBAKAR - Sebuah bus terbakar setelah ledakan di tempat parkir di Bat Yam, Tel Aviv, 20 Februari 2025. Seorang tersangka peledakan bus Tel Aviv dilaporkan merupakan seorang Yahudi Israel.
TERBAKAR - Sebuah bus terbakar setelah ledakan di tempat parkir di Bat Yam, Tel Aviv, 20 Februari 2025. Seorang tersangka peledakan bus Tel Aviv dilaporkan merupakan seorang Yahudi Israel. (timesofisrael)

Alasan Buat Penghancuran Tepi Barat

Khaberni dalam ulasan tersebut menggambarkan, kejanggalan-kejanggalan ini menuntun pada indikasi kalau peledakan bus-bus tersebut hanya drama demi memberikan alasan untuk lebih banyak penghancuran dan pembunuhan di Tepi Barat

Israel memang tengah menjalankan agresi militer bertajuk 'Operasi Tembok Besi' yang kini sudah memasuki bulan kedua di Jenin, Tulkarm, dan meluas ke wilayah lain Tepi Barat.

"Dan itulah yang sebenarnya terjadi. Kepemimpinan politik di Tel Aviv segera memutuskan untuk melancarkan operasi skala besar di Tepi Barat, terutama kamp-kamp pengungsi di utara Tepi Barat," kata argumen tersebut.

Terlebih, ulasan itu menambahkan, komentar dari Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, mengindikasikan kalau Israel memang sudah merencanakan 'Gazafikasi" Tepi Barat.

"Mungkin apa yang dibicarakan oleh menteri ekstremis Smotrich beberapa hari yang lalu ketika dia mengatakan untuk pertama kalinya bahwa kami akan menghancurkan lebih banyak rumah daripada yang mereka bangun, merujuk pada warga Palestina, adalah bagian dari rencana yang telah disiapkan sebelumnya," kata ulasan tersebut.

"Operasi ini, yang oleh banyak orang digambarkan sebagai rekayasa dan sandiwara, tidak mungkin terjadi kecuali mendapat perhatian dari penguasa dunia, Donald Trump, yang bertindak konyol atas nasib jutaan orang, dan memberikan keleluasaan kepada sekelompok penjahat di pemerintahan Israel untuk terus melakukan tragedi paling keji di abad ini. Holocaust Palestina disaksikan dan didengar oleh seluruh dunia yang mengaku beradab dan bebas," tambah ulasan tersebut.

Pertunjukan Netanyahu

Penyelidikan awal oleh polisi Israel dan Shin Bet menunjukkan kalau bom yang ditemukan di Holon, yang tidak meledak, beratnya sekitar 5 kilogram, dan tertulis di atasnya dalam bahasa Arab: “Balas dendam untuk Tulkarm.”

"Alasan ini yang mendorong Netanyahu dan Menteri Pertahanannya untuk melompat ke sana dan berfoto dengan para tentara dari dalam rumah Palestina setelah menggusur penghuninya, mengancam kamp-kamp Tepi Barat dengan pembunuhan dan penghancuran," kata ulasan tersebut.

Menanggapi penyerbuan Netanyahu terhadap Tulkarm, Otoritas Palestina menuduh Perdana Menteri Israel berusaha melanjutkan rencananya terhadap Palestina melalui pengusiran dan pembunuhan.

Sementara Hamas mengatakan bahwa acara itu adalah "sebuah pertunjukan yang mencerminkan kebangkrutannya dan kegagalan politik dan militernya."

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan