Rabu, 27 Agustus 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Reaksi Hamas Didemo Warga Gaza hingga Netanyahu Sebut Kebijakan Israel Berhasil

Protes besar terjadi di Gaza, Palestina, sebagai tanggapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan kebijakan Israel terbukti efektif.

Telegram/qassambrigades
HARI QUDS INTERNASIONAL - Foto dari akun Telegram resmi Brigade Al-Qassam pada 1 Februari 2025, memperlihatkan proses pembebasan tahanan Israel gelombang keempat. Protes besar terjadi di Gaza, Palestina, sebagai tanggapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan kebijakan Israel terbukti efektif. 

Lebih lanjut, Netanyahu menanggapi protes ini dengan menyatakan bahwa kebijakan Israel terhadap Hamas terbukti efektif.

Dalam debat di Knesset, Netanyahu mengatakan bahwa warga Gaza mulai menyadari bahwa Hamas adalah sumber masalah mereka.

Dikutip dari JNS, ia menegaskan bahwa Israel akan terus berperang hingga semua sandera dikembalikan dan Hamas dihancurkan.

Netanyahu juga menyebut bahwa sejak perang dimulai pada Oktober 2023, Israel telah menewaskan puluhan ribu pejuang Hamas dan menghancurkan infrastruktur kelompok tersebut.

Ia memperingatkan bahwa jika Hamas terus menahan sandera, Israel akan merebut lebih banyak wilayah di Gaza.

Israel Lanjutkan Serangan, Hamas Tolak Perpanjangan Gencatan Senjata

Perang kembali berkobar pada 18 Maret 2025 setelah gencatan senjata yang ditengahi AS, Mesir, dan Qatar gagal diperpanjang.

Israel menuduh Hamas enggan membebaskan sandera, sementara Hamas menuduh Israel menghambat negosiasi.

Menurut laporan The Washington Post, pemerintah Israel sedang mempertimbangkan operasi darat besar di Gaza, yang bisa mencakup pendudukan militer selama berbulan-bulan.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menegaskan bahwa jika Hamas tidak membebaskan sandera, Israel akan merebut lebih banyak wilayah Gaza dan memperluas zona keamanan untuk melindungi warga Israel.

Upaya Mediasi AS

Utusan AS untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, saat ini berupaya memperpanjang gencatan senjata di Gaza hingga periode Paskah dan Ramadan.

Baca juga: Jubir Hamas Abdel Latif al-Qanou Tewas dalam Serangan Udara Israel di Jalur Gaza Utara

Rencana tersebut mencakup pembebasan 11 sandera hidup dan setengah dari jenazah yang masih ditahan Hamas.

Israel mendukung garis besar usulan tersebut, tetapi Hamas belum memberikan tanggapan positif.

Sementara negosiasi berlangsung, Israel terus melanjutkan operasi militer, yang diberi nama "Operasi Kekuatan dan Pedang".

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan