Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
China Ejek Tarif Trump dengan Video AI, Tunjukkan Bagaimana Orang-orang Amerika Bekerja di Pabrik
Video AI viral di media sosial China, menggambarkan bagaimana jika orang-orang Amerika menjadi buruh pabrik.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video buatan AI yang mengejek para pekerja Amerika di tengah memanasnya perang dagang antara AS dan China, menjadi viral di media sosial.
Video berdurasi 32 detik itu menampilkan adegan para karyawan bertubuh tambun yang tampak kelelahan dan tertekan saat bekerja di sebuah pabrik tekstil, menjahit pakaian dengan mesin jahit.
Diiringi musik tradisional China sebagai latar suara, video itu ditutup dengan slogan kampanye Donald Trump, Make America Great Again, yang muncul di layar, menambah kesan satir.
Dilansir The Independent, video tersebut menggambarkan distopia tentang dunia kerja di Amerika Serikat sebagai konsekuensi dari tarif perdagangan yang diberlakukan Trump.
Asal-usul video ini tidak diketahui secara pasti, tapi diketahui pertama kali diunggah di salah satu akun media sosial asal China.
Di akun TikTok @axiang67, video tersebut telah ditonton ratusan ribu kali.

Pada Rabu (9/4/2025), China mengumumkan kenaikan tarif balasan atas barang-barang AS menjadi 84 persen, hanya berselang beberapa jam setelah Presiden Trump memberlakukan tarif sebesar 104 persen atas impor dari China.
Kementerian Luar Negeri China menyatakan bahwa mereka akan “berjuang sampai akhir” dalam menghadapi kebijakan perdagangan AS.
Video AI tersebut kemudian memicu perdebatan sengit di media sosial mengenai apa sebenarnya tujuan Trump dalam menerapkan tarif tinggi terhadap China dan apa dampak nyatanya bagi masyarakat.
"Tujuannya bukan untuk membawa kembali pekerjaan dengan keterampilan rendah ke AS, melainkan untuk memaksa China membeli lebih banyak produk AS guna mengimbangi defisit perdagangan sebesar 300 miliar dolar dan mengatasi ketidakseimbangan perdagangan tahunan," ujar salah satu komentar.
Komentar lainnya menambahkan, "Manufaktur dengan keterampilan rendah tidak akan pernah kembali ke AS. Manufaktur dengan keterampilan tinggi pun enggan datang karena sistem pendidikan kita melemah, dan kita kekurangan tenaga kerja terampil."
Baca juga: Trump Tiba-tiba Tangguhkan Tarif Impor Puluhan Negara, Gedung Putih: Itu Seni
Ada juga yang menuliskan sindiran pedas, “Amerika akan menjadi negara termiskin di dunia di bawah Trump,” sementara yang lain berujar, “iPhone bakal dibanderol $5.000 (sekitar Rp84 juta) dan dijual tanpa charger.”
Sebelumnya, Donald Trump telah mengumumkan jeda tarif selama 90 hari bagi 75 negara dan menyatakan kesiapan untuk merundingkan ulang persyaratan perdagangan.
Namun penangguhan tarif itu tidak berlaku untuk China.
Trump justru memberlakukan tarif tambahan sebesar 125 persen sebagai respons terhadap tarif balasan China.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.