Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1146, Zelensky Tantang Trump Kunjungi Ukraina: Lihat Sendiri Ulah Putin
Dalam wawancara dengan CBS yang disiarkan pada Minggu (13/4/2025), Zelensky menyampaikan permintaan terbukanya agar Trump datang ke Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari 2022 telah memasuki hari ke-1.146 pada Senin (14/4/2025).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk datang langsung ke Ukraina, The Guardian melaporkan.
Dalam perkembangan lainnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan perlunya gencatan senjata segera menyusul serangan rudal Rusia ke kota Sumy, Ukraina, pada Minggu (13/4/2025).
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.146:
Zelensky Tantang Trump Kunjungi Ukraina: Lihat Sendiri Apa yang Dilakukan Putin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajak Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk datang langsung ke Ukraina.
Tujuannya, agar Trump bisa melihat sendiri dampak nyata invasi Rusia di lapangan.
Dalam wawancara dengan CBS yang disiarkan pada Minggu (13/4/2025), Zelensky menyampaikan permintaan terbukanya.
“Tolong, sebelum mengambil keputusan apa pun, sebelum melakukan negosiasi apa pun, datanglah untuk melihat orang-orang, warga sipil, prajurit, rumah sakit, gereja, anak-anak yang hancur atau tewas,” kata Zelensky seperti dilansir CBS News.
Zelensky tampaknya ingin memastikan bahwa setiap pemimpin dunia, termasuk Trump, memahami situasi di Ukraina secara langsung, bukan hanya melalui laporan atau perundingan jarak jauh.
Seruan ini juga menjadi sinyal bahwa Ukraina tidak hanya mengandalkan dukungan militer, tetapi juga opini dan empati dari tokoh-tokoh berpengaruh dunia.
Baca juga: 5 Populer Internasional: Jet Tempur F-16 Ukraina Ditembak Rudal Rusia - 10 Kecelakaan Helikopter AS
Macron Desak Gencatan Senjata: Rusia Hina Hukum Internasional dan Upaya Diplomatik Trump
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan perlunya gencatan senjata segera menyusul serangan rudal Rusia ke kota Sumy, Ukraina, pada Minggu (13/4/2025).
Menurutnya, serangan itu memperlihatkan bahwa Rusia secara terang-terangan mengabaikan hukum internasional dan upaya perdamaian yang sedang diusahakan.
“Semua orang tahu bahwa hanya Rusia yang menginginkan perang ini,” kata Macron, seperti dikutip dari pernyataan resmi yang dilansir sejumlah media Prancis.
“Hari ini jelas bahwa Rusia sendiri ingin melanjutkannya, menunjukkan penghinaannya terhadap kehidupan manusia, hukum internasional, dan upaya diplomatik yang dilakukan oleh Presiden (Donald) Trump,” lanjutnya.
Macron menyebut serangan ke Sumy sebagai pengingat bahwa Rusia tidak menunjukkan niat untuk menghentikan agresi militer.
Ia juga menekankan pentingnya respons internasional yang kuat untuk menekan Moskow agar menghentikan serangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.